Kamis, 12 Juli 2012

Tak terbatasnya melodi cinta

M
Piano ini masih tersimpan di salah satu sisi dalam sebuah ruangan dikamarku..
Meski tak layak untuk digunakan, bahkan dipandang, aku selalu menyukai saat aku duduk tepat di depan piano ini..

Piano ini adalah satu- satunya kenangan aku dan nenekku yang tertinggal..
Sewaktu aku kecil aku selalu bermain ketempat nenekku  yang tinggal hanya beberapa meter saja dari tempat tinggalku..
Karena ayahku adalah anak semata wayang sehingga rumah tua yang besar ini hanya dihuni oleh kakek dan nenekku dan kedua orang yang membantu pekerjaan rumah nenek..
Namun setelah kakekku meninggal karena sakit, nenek tinggal dirumah ini bersama kedua orang kepercayaannya..
Rumah yang terlalu besar untuk dihuni oleh beberapa orang saja..

15 tahun lalu, ketika aku berusia 6 tahun, aku selalu menginap ditempat nenek ketika libur sekolah tiba, sementara ayah dan ibuku sibuk dengan pekerjaan mereka, karena mereka ada dalam 1 pekerjaan yang sama..

Sehabis makan siang, nenek selalu membawaku ke ruangan ini..
Sebuah ruangan klasik yang dingin, sunyi dan tidak terlalu terang..
Nenek mulai mengusap debu pada piano ini dengan perlahan, seakan tak mengijinkan setitik debu pun menempel pada piano ini, nenek mengusapnya dengan sangat hati- hati, aku hanya diam melihat apa yang dilakukan nenek..
Nenek menyodorkan sebuah kain "Kau mau membantu nenek?" sambil tersenyum..
Dengan semangat aku mengambil kain tersebut dan mulai membantu nenek..

Nenek tak kelihatan lelah.. Dan aku menyadari ada sebuah kekuatan yang berbeda dari dalam diri nenek ketika ia melihat dan merawat piano ini..
Setelah membersihkan piano ini.. Nenek menggendong aku dan kami berdua duduk didepan piano seperti dua orang yang akan memainkan piano dalam sebuah pertunjukkan besar..

Nenek merangkulku dan mulai bercerita..
"Ini adalah piano yang sangat berharga bagi nenek dan kakekmu.. Kau tahu mengapa? Ketika kami masih  muda, kami sama- sama menyukai musik.. Kakekmu adalah penyanyi broadway yang cukup terkenal pada waktu itu di sebuah cafe.. Sementara aku adalah seorang pianis yang mengiringi setiap penyanyi yang menyanyi di cafe tersebut.. Perkenalan kami memakan waktu yang lama hingga pada saatnya kakekmu memintaku untuk menikah dengannya....

Tak dipungkiri, nenek sedang kembali ke masa lalunya bersama kakek, terkadang ia bercerita sambil tersenyum dan air mata yang hampir jatuh.. bahkan beberapa kali aku mengusap air mata nenek yang jatuh di pipinya..

"Dahulu kami bukanlah orang yang berkecukupan.. setiap hari aku dan kakekmu harus beralih dari satu cafe ke cafe lain hanya untuk makan kami sehari- hari, bahkan untuk kami tabung untuk menikah.. Di lain sisi, kakek dan nenekmu harus menyisihkan uang untuk diberikan kepada orang tua kami yang adalah seorang petani dan tukang kayu.. Mungkin terlihat berat, namun kakekmu tetap menguatkanku.. "Aku akan membahagiakanmu, lewat musik yang adalah bahasa cintaku untukmu, kita akan memulai kehidupan kita bersama.." Kalimat itulah yang selalu menjadi penenang jiwaku ketika aku bersama kakekmu.. 

Kalender di dinding telah silih berganti.. Hingga akhirnya kami merasa cukup untuk menikah.. dan akhirnya kamipun menikah.. Apakah kau tahu? Pada hari pernikahan kami, hanya ada keluarga kami dan pendeta yang memberkati kami.. Dalam kesederhanaan kami merintis bahagia kami.. Suasana kekeluargaan yang hangat meski dikemas dalam kekurangan.. Aku menjadi wanita yang sangat bahagia saat itu..


Kemudian nenek mulai memainkan piano  dan ia bernyanyi.. Aku melihatnnya dengan takjub.. Baru kali itu aku mendengar nenek bernyanyi.. Selama ini aku hanya mengetahui permainan nenek tanpa pernah mendengar suara nenek..

Ketika mereka mencari kata yang mampu mewakilinya
Aku tak melakukan itu
Aku hanya berusaha menyampaikan isi dan makna kata itu melalui mataku 
Mulutmu tak berkata namun hatiku menjawab
Ku mencintaimu melalui alunan melodi ini
Karena melodi ini tak akan pernah lenyap
Meski ragaku hilang..



Sepenggal bait itu yang nenek lantunkan dalam lagunya..

"Itu adalah lagu buatan kakekmu.. Ia memberiku hadiah sebuah lagu karena tak mampu untuk membelikanku sebuah cincin..
<Nenek tersenyum sambil menangis>
 Ia selalu memberikanku kejutan- kejutan yang membuatku semakin mencintainya.. Ia bukanlah pria yang mau untuk menyakitiku.. Dengan kehangatannya, ia mampu membuatku mencintainnya lebih dan lebih.."

Nenekpun terdiam.. "Lalu bagaimana dengan piano ini nek? apakah kakek membelikannya untuk nenek?" Tanyaku pelan karena aku tak mau melukai hati nenek..


"Ya. benar sekali.. setelah kami menikah dan dikaruniai seorang anak yaitu ayahmu.. Kehidupan kami berangsur membaik, seperti yang kau ketahui, kakekmu menjadi seorang penyanyi yang terkenal.. Aku tidak lagi bekerja setelah memiliki anak.. Kakekmu pun tak berkeberatan akan hal ini.. Setiap kami bersama, kami selalu duduk diruang depan dan bernyanyi.. Ayahmu sangat menyukainya ketika aku, ayahmu, dan kakekmu bernyanyi.. Meski tanpa alat musik.. 


Ketika ayahmu seusiamu.. Kami pindah kerumah ini, rumah yang besar dan sangat besar.. kakekmu memberikan ini sebagai hadiah kepada aku dan ayahmu.. Kami sangat bahagia sekali.. Dan pada pertengahan musim semi.. kakekmu memintaku untuk pergi keseberang kota, membeli bahan makanan karena ia sedang ingin merayakan sesuatu pada malam ini.. Aku mengerti, yang dimaksudkannya adalah ulang tahun pernikahan kammi yang adalah ulang tahunku juga.. 


Aku membawa ayahmu pergi ke seberang kota untuk berbelanja.. Ayahmu sangat senang sekali.. karena telah lama kami tidak pergi keseberang kota.. Beberapa jam kami berbelanja.. Kira- kira lewat tengah hari kami tiba dirumah.. Dengan kantung belanjaan di kedua tanganku dan ayahmu.. Kami mendengar sesuatu pada saat kami mulai memasuki halaman rumah.. 


"Ibu, darimana asal suara itu?" tanya ayahmu..
"Mungkin ayahmu sedang mendengarkan radio.. " kataku..
Ketika kami membuka pintu, kami melihat kakekmu sedang bermain piano.. Piano berwarna cokelat mengkilap.. melodi itu sangat indah sekali.. hatiku terasa ingin hancur karena terkagum oleh apa yang aku lihat.. Aku dan ayahmu hanya mampu terdiam dalam beberapa saat..


Ayahmu berlari memeluk kakek.. Aku merasakan bagaimana ruangan itu menjadi seperti pantai teduh yang dihiasi suara binatang hutan yang merdu..

"Joyce.. Kemarilah.. Apakah kau tidak ingin memelukku?" kata kakekmu..
dengan segera, aku mendatanginya dan memeluknya.. Ia memegang kedua tanganku dan berkata..
"Joyce.. Isteriku.. Semenjak kita berpacaran aku memang tak dapat membelikanmu sesuatu yang patut dibanggakan.. Aku hanya mampu membahagiakanmu dengan cinta yang ada dalam diriku.. Aku merasa menjadi pria bodoh karena tak mampu membahagiakanmu.. Bahkan untuk membeli cincin pernikahan kita pun aku tak mampu.. Ini adalah piano yang mungkin hanya sebagian kecil saja dapat mewakili perasaanku.. Piano ini adalah cincin tunangan yang kumiliki untuk kuberikan kepadamu pada hari ulang tahunmu dan ulang tahun pernikahan kita ini.. Aku mencintaimu.."

Aku tak kuasa menahan air mataku.. Aku memeluknya erat dan mengatakan bahwa aku mencintainya..
Kami bertiga pun menangis bahagia.. 


Dan akhirnya.. pada malam itu.. hari ulang tahunku dan ulang tahun pernikahan kami.. Menjadi satu- satunya malam yang tak terlupakan dalam hidupku.. Suamiku menyanyikan sebuah lagu ciptaannya sambil bermain piano, sementara aku dan anakku menyuapinya secara bergantian.., kami tertawa, bernyanyi bersama..
ruangan ini menjadi sangat indah.. surga bagi kami.. 
Dan semenjak saat itu.. kami setiap hari kami selalu menghabiskan waktu kami bertiga diruangan ini.. Hingga ayahmu menikah dengan ibumu dan.... kakekmu meninggal. Aku tak pernah melihat ruangan ini lagi.. 
Dan sekarang aku berada disini dengan cucuku.. cucu ku yang akan tumbuh menjadi wanita yang cantik dan hebat seperti nenek :)

Nenek tersenyum.. Kemudian aku memeluk nenek.. kami pun menangis bahagia..

# Banyak cara untuk merasakan bahkan menciptakan kebahagiaan.. Bahasa musik mampu menciptakan kehangatan cinta dalam keterbatasan.. Membuat keterbatasan itu menjadi tak terbatas.. #

Keterbatasan kata untuk mengungkapkan cinta dapat diubah menjadi kebahagiaan yang tak terbatas saat cinta bersatu dengan alunan melodi indah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar