Senin, 30 Juli 2012

NN

"Setiap orang yang menyakitiku haruslah menerima balasan yang lebih dari yang aku rasakan!"

kalimat inilah yang menyertai perjalanan hidupku selama lebih dari 10 tahun..

Ketika aku mulai membuka jejaring sosial dan mengikuti permainan yang ada didalamnya, aku terkejut dan merasa senang sekali..
Hasilnya menunjukkan bahwa dalam anime Jepang, aku digambarkan sebagai Natsu, salah satu tokoh dalam film "Fairy Tail" ..

Natsu Dragneel (ナツ ドラグニル, Natsu Doraguniru) Meskipun sifatnya yang sembrono dan keras kepala, Natsu juga terampil dalam menggunakan siasat dan dapat mengetahui kemampuan lawan dan kelemahannya dengan sangat cepat. Ia juga sangat setia kepada Fairy Tail, dan tidak memperbolehkan siapa pun untuk menghina Fairy Tail.
Dalam versi sebuah cerita pendek Fairy Tail, Natsu bukan manusia, tapi roh dengan tanduk.

Hal diatas adalah apa yang dijelaskan oleh "Mbah Google"..
Aku membayangkan jika benar aku menjadi Natsu.. Dia bukanlah manusia, roh dengan tanduk..
Luar biasa.. Seakan memberontak, aku ingin sekali menjadi natsu..
Setidaknya jika aku menjadi natsu, aku tidak akan merasakan kebahagiaan..
Pikirku, itu lebih baik.. Lebih baik aku mati rasa, tidak mengenal dan tidak tahu akan kebahagiaan dibanding aku harus tahu tentang kebahagiaan dan tidak dapat merasakannya..

Apa yang kalian lihat dalam keluargaku saat ini adalah omong kosong..
Banyak orang menyimpulkan bagaimana keluargaku..
dan aku hanya mampu tersenyum dengan sebelah bibirku..
"Anda tidak tahu dan tidak mengerti apa yang terjadi dalam keluargaku, dan saya harap anda tidak sok tahu dan mengambil kesimpulan jika keluargaku baik- baik saja.."

Berapa banyak anak kecil yang tumbuh dengan bayang- bayang hal buruk yang terjadi di masa lalu akan keluarganya?
Dan berapa banyak anak kecil yang tumbuh dengan keharmonisan dan tingkat kerohanian yang baik karena orangtuanya?

Aku memang tidak seperti anda kebanyakan yan gtumbuh di keluarga yang baik secara rohani dan lain- lain..

Ironis memang disaat aku harus berusaha tumbuh dan mengenal sendiri apa arti keharmonisan, sementara banyak dari temanku telah tumbuh dengan santai, riang, gembira menikmati masa pertumbuhan mereka..

Jangan takut, sebenarnya masa kecilku tidak jauh berbeda dengan mereka yan gmemiliki keharmonisan..
Aku bermain bersama teman.. Aku berlari.. Aku bermain ayunan.. Aku suka membeli permen.. Bahkan, aku selalu pulang ke rumah sebelum petang..

Tapi tahukah apa yang terjadi didalam tembok- tembok persegi itu?
Ya! Hanya kami yang tahu! Hanya kami!

"Kami".. Kata ini adalah salah satu kata yang aku benci..
kami? apa maksudya dengan kami? itu berarti aku tidak sendiri?
hachhh.. Omong kosong!

Faktanya, mereka ada namun tak ada!!

Banyak orang yang datang padaku, seolah mengerti akan aku dan segala yang terjadi, namun tetap saja! omong kosong.
hahahaha.. aku tertawa terbahak- bahak.. dan lebih dari itu, aku menangis tersedu- sedu..

Tidak adil! Dunia ini tidak adil!

Jika aku masuk kedalam dunia komik, aku lebih memilih untuk menjadi tokoh yang jahat sekali, tidak ada kebaikan sedikitpun dalam hatiku..
Sayangnya dan sialnya, aku berada dalam dunia nyata..

Ketika anda melihat keluargaku baik- baik saja, anda tidak akan berfikir bagaimana kami berusaha menutupi itu..

Apakah anda sekalian pernah membayangkan, ketika keluarga anda hanya terdiri dari ayah, ibu, anda dan satu saudara anda?
Apakah anda pernah membayangkan bagaimana perasaan anda ketika kecil, ketika hari- hari perayaan besar tiba, anda melihat teman sebaya anda mendapat hadiah dari KELUARGA BESARNYA? kakek? nenek? om? tante? sepupu? paman? bibi?
Apakah anda pernah membayangkan ketika anda harus melewati setiap moment penting dalam kalender hanya dengan keluarga KECIL anda?
Apakah anda pernah membayangkan ketika anda tumbuh dan harus melihat segala kekerasan yang terjadi?
Kepalsuan.. Kebohongan.. Penindasan.. Kekerasan.. Penghianatan.. Kekecewaan.. Kemunafikan.. Tangisan.. Jeritan.. Amarah.. Kebencian...

Kekecewaanku semakin memuncak oleh karena ayahku, yang tadinya adalah sosok yang aku kagumi, berubah menjadi sosok yang paling aku benci dan aku tidak dapat mengampuninya.. Kekecewaan itu hadir dari orang yang sangat dekat denganku.. Ayahku..

"Ampunilah ayahmu.. Bagaimana jika ia sudah tiada, kau akan menyesal nantinya.."
Itulah kalimat yang selalu diutarakan teman- temanku.. Aku tidak memikirkan hal itu.

Sedekat apapun aku dengan keluargaku, aku tidak bisa lebih dekat lagi seperti kebanyakan mereka yang harmonis.. Entahlah, seperti ada tembok besar dan magnet kuat yang selalu menolakku jika aku ingin untuk mendekat.. Tak apalah. Aku tak peduli.
Yang aku pedulikan adalah bagaimana aku bertahan hidup seorang diri, dan bagaimana aku menjadikan diriku kuat. Hanya itu.

Hei! kalian yang membenci aku! Coba mengerti dan berdirilah pada posisi aku!
Aku mengerti apa yang aku lakukan tapi mengertilah akan penyebab semua itu!

Anda tidak perlu khawatir.. Aku tidaklah sendiri didunia ini..
Masih banyak aku- aku yang lainnya dibelahan dunia ini, bahkan mungkin anda sendiri seperti aku..
Tenanglah.. Aku sedang menjalani rehabilitasi saat ini, sehingga aku tidak akan menghampiri anda  untuk membunuh anda.. :)
Meski belum dinyatakan sembuh, aku merasa lebih buruk dari sebelumnya :)
Mengerti? :)
 

"Sejahat apapun anda dan sekecewa apapun anda, ketika melihat ada seseorang yang anda kenal akan ditabrak oleh truck yang memiliki 20 roda, baiklah anda untuk menolong.. Karena nyawa orang lain adalah tanggungjawab anda juga.. :)"

Kutipan lagu penenang setelah anda membaca ini..
:)

Masih ada Tuhan.. Masih ada kuasa tak terbatas..
Dia pencipta semesta, Dia juga sanggup mengubah hidupku..
Sekarang.
Masih ada Tuhan..
Masih ada jawaban.. 

Jumat, 27 Juli 2012

Perfect.. Simple Plan.. #I think this is my own#

Hey, Dad, look at me
Think back, and talk to me
Did I grow up according to plan?
And do you think I'm wasting my time
Doing things I want to do?
But it hurts when you disapproved all along
And now I try hard to make it
I just want to make you proud
I'm never gonna be good enough for
You can't pretend that I'm alright
And you can't change me


'Cause we lost it all
Nothin' lasts forever
I'm sorry I can't be perfect
Now it's just too late
And we can't go back
I'm sorry I can't be perfect

I try not to think
About the pain I feel inside
Did you know you used to be my hero?
All the days you spent with me
Now seem so far away
And it feels like you don't care any more
And now I try hard to make it
I just want to make you proud
I'm never gonna be good enough for you
I can't stand another fight
And nothing's all right

'Cause we lost it all
And nothin' lasts forever
I'm sorry I can't be perfect
Now it's just too late
And we can't go back
I'm sorry I can't be perfect

Nothing's gonna change the things that you said
And nothing's gonna make this right again
Please don't turn your back
I can't believe it's hard just to talk to you
But you don't understand








 

Selasa, 17 Juli 2012

Sejarah Musik Jepang

Sejarah Musik Jepang

Musik tradisional jepang

Sejarah Musik Jepang mencakup beragam seniman dalam gaya yang berbeda baik tradisional dan modern. Kata untuk musik di Jepang adalah 音 楽 (ongaku), menggabungkan kanji 音 ("on" suara) dengan 楽 kanji (kenyamanan "Gaku" menyenangkan,). Dalam sejarah, Jepang adalah pasar musik terbesar kedua di dunia, setelah Amerika Serikat, dan sebagian besar pasar didominasi oleh seniman Jepang.
musik lokal sering muncul di tempat-tempat karaoke, yang disewa dari label rekaman. Musik Jepang tradisional tidak memiliki beat/ kecepatan nada khusus, dan sifatnya tenang. Musiknya berimprovisasi pada beberapa waktu. Pada tahun 1873, seorang pengelana Inggris mengklaim bahwa musik Jepang, "Menggusarkan hingga jauh ke seluruh ketabahan jiwa orang-orang Eropa."

Bentuk tertua dari musik Jepang tradisional shōmyō (声明 atau Anda bisa menggunakan 声明), nyanyian Buddha, dan gagaku (雅 楽), pengadilan musik orkestra, yang keduanya merupakan tanggal dengan periode Nara dan Heian.
Gagaku adalah jenis musik klasik yang telah dimainkan pada pengadilan Imperial sejak Periode Heian. Kagurauta (神 楽 歌), Azumaasobi (东 游) dan Yamatouta (大 和歌) adalah perkumpulan adat asli jepang. Tōgaku (唐 楽) dan komagaku berasal dari dinasti Tang Cina melalui Semenanjung Korea. Selain itu, gagaku dibagi menjadi kangen (管弦) (musik instrumental) dan bugaku (舞 楽) (tari disertai dengan gagaku).

Berasal pada awal abad ke-13 adalah honkyoku (本 曲 "potongan asli"). Merupakan  (solo) shakuhachi (尺八) dimainkan oleh mazhab pimpinan pengemis Fuke dari Buddhisme Zen. PImpinan ini, yang disebut komusō ("biksu kekosongan"), bermain honkyoku untuk sedekah dan pencerahan. Sekte Fuke tidak lagi ada di abad ke-19, tapi keturunan lisan dan tertulis dari banyak honkyoku masih ada, meskipun musik ini sekarang sering dipraktekkan dalam pengaturan konser atau setting performace.

samurai sering mendengarkan dan mempertunjukkan kegiatan dalam music ini, dalam praktik mereka memperkaya hidup dan pemahaman mereka.
Musik teater juga dikembangkan di Jepang sejak usia dini. Noh (能) atau tidak muncul dari berbagai tradisi lebih populer dan pada abad ke-14 telah berkembang menjadi seni yang sangat halus. Musik Ini menuju puncaknya setelah dibawa oleh Kan'ami (1333-1384) dan Zeami (1363? -1443). Dalam Zeami khusus disediakan inti dari adat Noh dan risalah banyak menuliskan tentang rahasia tradisi.
Bentuk lain dari teater Jepang adalah teater boneka, sering dikenal sebagai bunraku (文楽). Teater wayang tradisional ini juga memiliki akar dalam tradisi populer dan berkembang khususnya selama Chonin pada periode Edo (1600-1868. Hal ini biasanya disertai dengan zikir (berbagai gaya jōruri) (净 瑠 璃) disertai dengan shamisen (三味 线) musik.

Selama periode Edo aktor (setelah 1652, khususnya laki-laki dewasa) melakukan kabuki yang ramai dan teater  populer (歌舞 伎). Kabuki  dapat menampilkan apapun dari cerita sejarah yang dibawa dalam tarian, sering disertai dengan nagauta (长 呗) gaya bernyanyi dan kinerja shamisen.


Musik daerah / Folk music

Hoshi Biwa, Biwa Heike, Moso, dan Goze


The Biwa (琵琶), suatu bentuk kecapi berleher pendek, dimainkan oleh sekelompok penyanyi  keliling (Hoshi Biwa) (琵琶 法师) yang digunakan untuk mengiringi cerita.  Yang paling terkenal dari cerita ini adalah The Tale dari Heike, sejarah abad ke-12 kemenangan klan Minamoto atas Taira. Biwa Hoshi mulai mengorganisir diri mereka ke dalam sebuah asosiasi serikat-seperti (TODO), bagi laki-laki tunanetra pada awal abad ketiga belas. Asosiasi ini ahirnya dikendalikan oleh sebagian besar dari budaya musik Jepang.

Selain itu, pada kelompok-kelompok kecil banyak musisi buta keliling yang dibentuk khususnya di daerah Kyushu. Musisi ini dikenal sebagai (biksu 僧 盲 buta) Moso, mereka berkeliling dan melakukan berbagai ceramah agama dan hal-hal berbau agama untuk memurnikan rumah tangga dan membawa kesehatan untuk kebaikan dan keberuntungan. Mereka juga mempertahankan perbendaharaan genre sekuler. Para Biwa yang mereka mainkan lebih kecil daripada Biwa Heike (平 家 琵琶) yang dimainkan oleh Hoshi Biwa.

Lafcadio Hearn terkait dalam bukunya Kwaidan: sejarah dan pembelajaran pemikiran asing" Mimi-nashi Hoichi" (Hoichi yang tanpa telinga), cerita hantu Jepang tentang Hoshi Biwa buta yang menceritakan "Kisah tentang Heike"


wanita Buta, yang dikenal sebagai Goze (瞽 女), juga tur didaerah itu sejak zaman abad pertengahan, menyanyikan lagu dan bermain musik yang mengikuti ketukan drum. Dari abad ketujuh belas mereka sering memainkan koto atau shamisen. organisasi Goze bermunculan di seluruh negeri, dan ada hingga saat ini dalam bentuk polisi Niigata.


Taiko


Taiko adalah Drumnya orang  Jepang yang datang dalam berbagai ukuran dan digunakan untuk memainkan berbagai genre musik. Hal ini telah populer dalam beberapa tahun terakhir sebagai sentral instrumen dari ansambel perkusi  yang didasarkan pada berbagai rakyat dan festival musik di masa lalu. taiko musik tersebut dimainkan dengan oleh drum besar ansambel disebut kumi-daiko. Asalnya tidak diketahui pasti, namun dapat terbentang jauh kembali saat abad 7, ketika seorang tokoh drummer tanah liat menunjukkan keberadaannya. Pengaruh cina mengikuti, namun instrumen dan musik tetap dalam keunikan jepang. Drum Taiko selama periode ini digunakan selama pertempuran untuk mengintimidasi musuh dan perintah untuk berkomunikasi. Taiko terus digunakan dalam musik religius Buddhisme dan Shinto. Pemain terakhir adalah orang-orang kudus, yang bermain hanya pada acara-acara khusus dan dalam kelompok kecil, namun pada warga laki-laki (jarang perempuan), beberapa waktu juga memainkan taiko dalam festival semi-keagamaan seperti tarian bon.

Modern ansambel taiko dikatakan telah diciptakan oleh Daihachi Oguchi pada tahun 1951. Seorang drummer jazz, musik latar belakang Oguchi dimasukkan ke dalam ansambel yang besar, Dimana dia juag yang mendesain. Gaya energiknya membuahkan kelompok populer di seluruh Jepang, dan membentuk wilayah Hokuriku pusat untuk musik taiko. Musisi timbul dari gelombang popularitas termasuk Sukeroku daiko dan bagian band-nya, seido Kobayashi. Pada 1969 ada sebuah kelompok yang disebut Za Ondekoza didirikan oleh Tagayasu Den; Za Ondekoza berkumpul bersama artis muda yang menginovasi versi akar kebangkitan baru dari taiko, yang digunakan sebagai cara hidup dalam gaya hidup komunal. Selama tahun 1970-an, pemerintah Jepang mengalokasikan dana untuk melestarikan budaya Jepang, dan banyak kelompok masyarakat taiko terbentuk. Kemudian pada abad ini, kelompok taiko tersebar di seluruh dunia, terutama ke Amerika Serikat. Video game Taiko Drum Master juga karena kebudayaan taiko. Salah satu contoh dari sebuah band Taiko modern Gocoo.


Min'yo music rakyat

Lagu-lagu rakyat Jepang (min'yo) dapat dikelompokkan dan diklasifikasikan dalam banyak cara namun sering sangat dekat dengan empat kategori pemikiran utama yaitu : lagu pekerjaan, lagu-lagu keagamaan (seperti sato Kagura, sebuah bentuk musik Shintoist), lagu yang digunakan untuk pertemuan seperti pernikahan, pemakaman, dan festival (Matsuri, terutama Obon), dan lagu anak-anak (warabe Uta).

Dalam min'yo, penyanyi biasanya disertai dengan kecapi tiga senar (dikenal dengan shamisen), taiko drum, dan seruling bambu yang disebut shakuhachi. Instrumen lainnya yang dapat menyertai adalah seruling melintang dikenal sebagai shinobue, sebuah lonceng yang dikenal sebagai kane, tangan drum yang disebut tsuzumi, serta 13-senar sitar yang dikenal sebagai koto. Di Okinawa, instrumen utama adalah sanshin. Ini adalah instrumen tradisional Jepang, tapi instrumentasi modern seperti gitar listrik dan synthesizer juga digunakan dalam zaman ini, ketika penyanyi enka membawakan lagu-lagu tradisional min'yo (Enka menjadi semua genre musik Jepang).

Kata yang sering terdengar ketika berbicara tentang min'yo adalah ondo, Bushi, bon uta, dan Komori uta. ondo Sebuah gambaran umum setiap lagu rakyat dengan ayunan khas yang dapat didengar sebagai 2 / 4 irama (meskipun biasanya tidak mengelompokkan ketukan). Lagu rakyat khas terdengar pada tarian festival Obon kemungkinan besar akan seperti sebuah ondo. Fushi adalah lagu dengan melodi khas. Sangat terkenal, sebutannya  "Bushi" , yang berarti "ritme" atau "melodi". Kata ini jarang dipakai, tetapi biasanya diawali oleh sebuah istilah yang mengacu pada pekerjaan, lokasi, nama pribadi atau sejenisnya. Bon uta, sesuai deskripsi namanya, adalah lagu untuk Obon, festival lentera orang mati. Komori Uta adalah lagu pengantar tidur anak-anak. Nama-nama lagu min'yo sering memiliki istilah deskriptif, biasanya di akhir. Sebagai contoh: Tokyo Ondo, Kushimoto Bushi, Hokkai Bon Uta, dan Itsuki no Komoriuta.

Banyak dari lagu-lagu termasuk penekanan tambahan pada suku kata tertentu serta teriakan bernada (kakegoe). Kakegoe umumnya teriakan menghibur tetapi dalam min'yo, mereka sering dimasukkan sebagai bagian dari chorus. Ada banyak kakegoe, meskipun mereka bervariasi dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Di Okinawa min'yo, misalnya, seseorang akan akrab mendengar "ha sasa iya!" Di Jepang darata berbeda, orang akan lebih sering mendengar "a yoisho!," "sate!," atau "a sore!", yang lainnya lagi "a donto koi!," dan "dokoisho

Baru-baru ini sebuah sistem berbasis serikat yang dikenal sebagai sistem iemoto telah diterapkan pada beberapa bentuk min'yo. Sistem ini awalnya dikembangkan untuk transmisi genre klasik seperti nagauta, shakuhachi, atau musik Koto, tetapi karena terbukti menguntungkan guru dan didukung oleh mahasiswa yang ingin mendapatkan sertifikat kemahiran serta nama artis terus yang menyebar ke genre seperti min ' Yo, ahirnya Tsugaru-jamisen dan bentuk-bentuk musik yang tradisional ditransmisikan menjadi lebih informal. Hari ini beberapa min'yo disampaikan dalam organisasi keluarga-pseudo dan magang dalam waktu lama pada umumnya.


Musik Ryukyuan adalah Musik rakyat Okinawan

Umui, lagu-lagu religius, Shima Uta, lagu tari, dan, terutama kachāshī, musik perayaan hidup, semua populer dalam Sejarah Musik Tradisional Jepang .
Musik rakyat Okinawan bervariasi dari musik rakyat daratan Jepang dalam beberapa cara.
Awalnya, musik rakyat Okinawan sering disertai oleh sanshin sedangkan di daratan Jepang, shamisen menyertai sebagai gantinya. Instrumen lainnya termasuk Okinawa sanba (yang menghasilkan suara klik yang mirip dengan alat musik), taiko dan Yubi-bue (指 笛?).

Kedua, nada suara. Skala pentatonik, yang bertepatan dengan skala pentatonik utama disiplin ilmu musik Barat, sering terdengar di min'yo dari pulau-pulau utama Jepang, lihat skala minyō. Dalam skala nada pentatonis subdominant dan nada penting (derajat skala 4 dan 7 dari skala besar Barat) dihilangkan, sehingga skala musik dengan tidak ada langkah ½ antar nada masing-masing. (Do, Re, Mi, Jadi, La di solfeggio, atau derajat skala 1, 2, 3, 5, dan 6) Okinawan min'yo, ternyata ditandai dengan skala yang mencakup setengah-langkah dihilangkan dalam skala pentatonik tersebut , jika dianalisis dalam disiplin music barat. Bahkan, skala yang paling umum digunakan di Okinawa min'yo termasuk derajat skala 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.


Nama Alat musik tradisional jepang

· Biwa (琵琶)
· Fue (笛)
· Hichiriki (篳篥) 
· Hocchiku (法竹)
· Hyoshigi (拍子木)
· Kane (鐘)
· Kakko (鞨鼓)
· Kokyū (胡弓)
· Koto (琴)
· Niko (二胡)
· Okawa (AKA Ōtsuzumi) (大鼓)
· Ryūteki (竜笛)
· Sanshin (三線)
· Shakuhachi (bamboo flute) (尺八)
· Shamisen  (三味線)
· Shime-Daiko (締太鼓)
· Shinobue (篠笛)
· Shō (笙)

Melihat dari sisi yang lebar.. tidak sempit..

Jika anda menjadi aku sejak kecil hingga kini, anda akan mengerti mengapa aku seperti itu..
Atau mungkin setidaknya jika anda paham dan mengerti akan posisi aku, anda akan mengerti bagaimana alasan yang melatarbelakangi semua..

Manusia cenderung hanya melihat sisi akibat yang ditimbulkan, tanpa memandang apa yang berada dibalik itu semua..

Aku mengerti dan paham..
Ketika anda melihat sehelai kertas kosong, itu tidak menjadi masalah..
Namun saat anda melihat sehelai kertas kosong dengan satu titik kecil saja noda hitam, maka anda akan melihat dan bahkan fokus kepada titik hitam tersebut..
Meskipun sebenarnya noda itu tidak mengganggu anda untuk menulis dikertas itu..
Yang lebih ekstrim dari hal itu, bahkan mungkin anda dapat membuang kertas itu tanpa menggunakannya lagi..

Pernahkah anda berfikir bagaimana jadi orang lain?
aku? pernah.. dan aku sering ingin untuk menjadi orang lain.. yang bahagia, memiliki banyak teman, memiliki apa yang diinginkan, dan... memiliki kebahagiaan..

Ketika jalanan ramai dengan kendaraan roda empat.. 
Masing- masing pengemudi ingin saling mendahului..
"Mumpung gak macet, biar cepet sampe.." kalimat ini mungkin yang menjadi pemikiran para pengguna jalan..

Terbuai dengan suasana itu, ketika salah satu mobil yang berjalan kemudian terhenti dengan posisi tidak menyingkir ke bahu jalan.. Beberapa pengemudi mulai membuka kaca mobilnya..
"Hei! apa kau gila, mengapa berhenti disitu? kau tidak lihat jalanan sedang ramai seperti ini?" beberapa dari mereka berkata demikian dengan mengerutkan dahinya..

Apa yang anda pikirkan?
Ketika anda berada di posisi pengemudi yang mobilnya mogok, anda pasti akan meminta maaf dan memikirkan bagaimana anda harus membuat mobil ini jalan kembali..
Akan tetapi apabila anda berada di posisi pengemudi lain yang marah- marah, apakah anda pernah berfikir jika tidak ada seorangpun yang ingin mobilnya mogok, apalagi dalam keadaan jalanan ramai seperti itu..

Inilah yang saya hadapi.. 
ketika saya mengakui kesalahan saya, kemudian saya coba menjelaskan..
"Oh, tidak.. tidak peduli dengan alasan anda, anda tetap seperti apa yang saya pikirkan.." mungkin inilah kalimat jawaban dari mereka..

Lalu langkah selanjutnya, apa yang akan aku lakukan jika seperti ini?

Aku mengerti.. tak banyak manusia yang paham akan pemikirannya..
Manusia menilai apa yang nampak tanpa ingin mencoba mengerti yang tak nampak..

Tak apa, itu memang bagian dari manusia..

Kembali lagi..
Kertas.. Jika aku bisa, mungkin aku akan mengecat atau memberi diri saya untuk di tipe-x agar aku dapat 'memutihkan' diriku lagi.. sayangnya.. kertas tak dapat melakukan itu pada dirinya sendiri..

Aku mengerti apa yang mereka rasakan.. Tapi mereka tidak mengerti apa yang aku rasakan dan yang melatarbelakangi itu semua..


Aku berkata kepada temanku.. "Aku benci kata 'maaf''.."

Karena adanya kata 'maaf' maka ada kesalahan..
untuk itu aku lebih memilih, jika bisa mungkin kata 'maaf' itu ditiadakan saja..

tidak ada kesalahan, dan manusia tidak perlu menggunakan kata 'maaf' itu..
seberapa besar peran kata 'maaf' itu?
menurutku.. sebesar hati anda..

jawabannya? pikirkanlah sendiri..
jika anda mengerti.. anda akan mengerti aku dan tulisan ini.. jika tidak..
itu mungkin aku yang salah karena tak dapat menjabarkan maksud dengan baik..

# Kesalahan dapat menghidupkan jiwa baru namun mematikan diri anda sendiri.. Sama halnya dengan nyawa, begitulah harga dari kata 'maaf'.. #

Senin, 16 Juli 2012

Laguku.. "Kemanakah.." #6

"Kemanakah.."

Aku tlah bernyanyi untukmu
Tapi kau tak mengerti
Ku menangis dihadapanmu
Tapi kau tak peduli..

Tinggalkanku.. Lukaiku..
Haruskah ku pergi tinggalkanmu?
Yang selalu ada dihati..

Reff:
Kemanakah.. Kuharus melangkah..
Jauhi dirimu.. yang tak mencintaiku..
Kumencoba untuk bertahan..
Tapi apa yang kau beri
seakan tak berarti dihidupmu..


Arsip April 2012


Laguku.. "Tanpamu sepi.." #5

"Tanpamu sepi.."

Ku hanya bisa terdiam
Disaat kumengingat dirimu
Kuingin engkau tahu
disini kumenunggu cintamu

Dan kuharap saat nanti 
kau mampu mengartikan cintaku
bahwa kuinginkan dirimu
Dan kuingin memilikimu

Kaulah yang kuinginkan.. Dan kaulah yang selalu kuimpikan..

Reff:
Kuingin berlari.. Pergi hilangkan sepi..
Disini.. Ditempat ini..
Kurindukan dirimu..

Kuingin bertepi dari sepi sendiri..
Tanpamu.. hatiku terasa sepi..

Arsip 2007

Laguku.. "Jadikan Aku kasihmu.." #4

"Jadikan Aku kasihmu.."

Saat pertama kita bertemu
Senyum manismu luluhkan hatiku
Dimalam itu kita bersama bercanda tawa
Dibawah sinar rembulan

Saat kutatap indah matamu
Kurasakan ada yang berbeda
Dalam dadaku berdetak kencang
Dan kusadari..
Diriku telah jatuh cinta..

Reff:
Jadikanlah aku kekasih hatimu
kan slalu kujaga indahnya cintamu
Kupeluk dirimu
takkan kulepaskan..
Hingga kita berdua tak dapat..
Bukakan mata.. (Berpisah)..


Andaikan saja.. kau trima cintaku..
Ku yakin kita akan bahagia 
Dan bila nanti kau jadi milikku
Aku berjanji..
Tak akan menduakanmu..

Arsip 2004




Laguku.. "Terlanjur mencintamu.." #3

"Terlanjur Mencintamu"

Tak pernah sedikitpun terfikirkan..
Tak pernah sedikitpun terbayangkan..
Dirimu tega melukaiku
Dirimu tlah menduakanku..

Mengapa tak katakan dari dulu
Disaat kita berdua bertemu
Mengapa kau baru mengatakannya
Disaat kita berdua bersama..

Tapi slamanya kan mencinta..
Meski kau tlah berdusta..

Reff:
Meskipun ku tahu kau tlah melukaiku
Kau telah hancurkan hatiku
Tapi ku kan tetap disampingmu
karna ku terlanjur mencintamu..


Kreasi tahun 2005 
Tahun 2008 meraih gelar juara 5 besar L.A Indiefest (se-sukabumi, bogor, cianjur) 


Putus asa? Itu hanya perasaanmu saja...

From: 0821x16xxxxx (2012-07-16 19:36:32)
Message:
saya menghadapi suatu masalah yg sering membuat saya putus asa. apa yg harus saya lakukan pada saat saya tidak ada pilihan.?

Pagi ini saya dikejutkan dengan pesan ini..
Yang membuatku terkejut adalah, hari masih sangat pagi untuk aku dapat mempersiapkan jawaban atas pesan ini..

Setiap orang memiliki pilihan.
Ketika situasi mendesak anda, anda akan diperhadapkan dan seolah anda disudutkan untuk dapat segera mengambil keputusan..

Mudah kelihatannya, sulit kenyataannya..
Ketakutan menjadi pilihan dalam daftar pertama dalam kondisi tersebut..

Bukanlah kesulitan yang membuat anda takut.. Akan tetapi ketakutanlah yang membuat anda sulit..

Tak asing bagiku dengan pertanyaan dalam isi pesan tersebut..
Aku mengalaminya, cukup sering..
Dan setiap manusia pasti mengalaminya..

Putus asa ialah hilang harapan atau sudah tidak ada harapan lagi..
Manusia mungkin cukup sering dan pernah mengalami putus asa..
Namun bagiku, itu adalah pandangan yang salah..

Tak ada satu manusia pun yang kehilangan harpannya..
Ia membuat dirinya kehilangan harapan karena keputusannya untuk memilih putus ada..
Mengerti?

Ketika kita mengalami suatu permasalahan besar, kemudian diperhadapkan pada beberapa pilihan..
Segeralah putuskan apa yang harus anda pilih..
Memilih untuk putus asa?
Atau memilih untuk segera menyelesaikan permasalahan anda?
Aku mengerti betapa sulitnya untuk memutuskan..

Membuat keputusan adalah sulit, karena disitulah anda dituntut untuk menjadi bijak..
Dan terlebih, bertanggungjawab atas keputusan anda..

Aku pikir.. Tidak ada yang salah jika kita berdoa sebagai langkah awal untuk membuat sebuah keputusan..
Berdoa menjadi simbol bahwa anda bukanlah apa- apa..
Karena sekuat apapun tembok diri anda yang anda bangun, itu semua tidak sebanding dengan Allah..
Jauh.. Bagaikan debu yang mungkin tak terlihat oleh mata, begitulah manusia..

Seiring dengan hal tersebut..
Kepercayaan adalah sangat penting..
Anda harus percaya kepada Allah dan yakini anda dapat menyelesaikan permasalahan ini dengan bersama Dia..

Tahukah anda seberapa besar peran kepercayaan diri? Sangat besar..
karena kepercayaan diri mendorong anda untuk melakukan apa yang dapat anda lakukan dan apa yang seharusnya anda lakukan..

jangan pernah membatasi kuasa Tuhan dengan pikiran anda..
jangan pernah takut untuk sakit..
Karena dengan kesakitan anda dapat menyadari betapa lemahnya anda dan betapa kuatnya Dia..

Kesakitan itu akan menjadi patokan anda.. Anda dapat mengeker seberapa usaha lebih yang perlu anda lakukan.. Atau usaha apa yang perlu anda perbaiki..

Berangkat dari apa yang perlu dan tidak perlu..
Sebenarnya anda tidak perlu putus asa..
Karena manusia sebenarnya tidak ada yang berhak untuk putus asa..
Kembali lagi, anda selalu memiliki harapan..

Ingat? ketika anda kehilangan 1 harapan.. Dia masih memiliki 1001 cara untuk mengembalikan harapan anda..
Lihat? Anda TIDAK pernah kehilangan harapan..
Pemikiran andalah yang membuat anda MERASA seolah anda kehilangan harapan..

# Harapan ada, selalu ada dan akan tetap ada.. Putuskan apa yang harus anda lakukan.. sesegera mungkin sebelum anda hidup dalam keputusan anda untuk merasa kehilangan harapan #

Laguku.. "Kau ubahku.." #2

"Kau ubahku.."

Mengapakah kuharus bertahan..
Ditengah ketakpastian hidupku
Berulang kumencoba tuk menata..
Sebuah lembaran masa depanku..

Dan kutemukan didalam hadirMu..
Ya Bapaku..

Reff:
Kau ubah airmataku..
Menjadi untaian mutiara..
Menjadi indah seperti yang tak pernah terfikirkan..

Kau kumpulkan kepingan hatiku..
Yang hancur menjadi baru.. 
seperti yang tak pernah.. 
Terbesit sebelumnya..


November 2010
Ujian Akhir Semester 3: Teori Musik 2
"Membuat sebuah lagu"
Dosen: Berlian Batubara ^^

Laguku.. "Ada dihariku.." #1..



"Ada Dihariku.."

Kau.. yang membuatku tersenyum..
Ceriakan hariku.. 
Terasa indah karnamu..

Senyummu.. mengalihkan hasratku..
Dan membuatku terbang melayang.. 
dan hingga tak terbayang..

Kini.. Kujaga slalu..
Cintaku padamu..
Karna ku yakin diriku slalu bahagia..
Walau.. rintangan menghadang
kusiap jalani..
Jalinan cinta ini..
cinta yang tlah teruji..

Reff:
Dan kuingin slalu..
kau ada dihariku, kau harus tau..
Betapa ku merindu..
Jiwaku slalu hampa tanpa adanya dirimu..

Dan kuingin slalu..
kau slalu memelukku, kau harus tau..
bagian dihatiku..
kaulah yang mampu mengisi hariku..

5 Maret 2011

Minggu, 15 Juli 2012

Pengendara sepeda..

Anda tak perlu belajar untuk mengayuh sepeda..
Meski anda tak dapat mengendarai sepeda..
Yang anda butuh pelajari adalah bagaimana anda menjaga keseimbangan tubuh anda ketika anda mencoba mengendarai sepeda..

Berbagai hal selalu wajib untuk kita pelajari dalam hidup ini..
Namun, tersedia berbagai hal laim yang tidak perlu kita pelajari..
Alasannya karena sisi lainnyalah yang seharusnya kita pelajari..

Keseimbangan tubuh membantu anda untuk tidak terjatuh dan dengan leluasa mengendarai sepeda..

Jatuh dari sepeda itu perlu agar kita mengerti bagaimana rasa sakit yang ditimbulkan karena terjatuh..
akan tetapi bangun dan sembuh dari luka jatuh tersebut dirasa sangatlah penting ketika manusia mengerti akan apa yang menjadi kewajiban dalam hidupnya..

Pernahkah anda berfikir mengapa sepeda hanya memiliki dua roda?

Saya terlalu sering memikirkan hal kecil yang tanpa sengaja telah mengubah saya..
Saya menjadi orang yang berlebihan dalam memikirkan sesuatu..
kadang tepat, meski lebih banyak tak tepat..

Ketika saya menyadari mengapa tidak sejak dulu saya mengakhiri hidup saya..
Saya mendapatkan sesuatu yang memiliki nilai 'sesuatu'..

Seperti layaknya seorang yang mengendarai sepeda..
Saya hanya perlu menundukkan badan.. fokuskan tujuan ke arah depan, mengayuh dan yang terpenting.. menjaga keseimbangan..

Hal- hal tersebut mengingatkan saya akan hal ini..
Membungkukkan badan berarti menunduk pada otoritas tertinggi yang dimilikiNya..
Fokus pada masa depan, yang garis startnya dimulai pada masa lalu..
mengayuh yang berarti berusaha meski kadang lelah..
Terakhir, menjaga keseimbangan.. Keseimbangan antara pikiran manusia dan pikiran Allah..


Anda tidak akan pernah mengetahui jangka waktu yang akan anda tempuh selama anda bersepeda..
Yang akan anda ketahui adalah bagaimana cara anda mengayuh..
Cepat atau lambat gerakan yang anda hasilkan dengan kaki anda..

Bidang miring terkadang menjadi medan yang sulit bagi anda ketika anda belum terbiasa dengan sepeda anda..
Satu hal yang perlu diingat adalah bagaimana anda dapat berinteraksi menghasilkan kekompakan hati dengan sepeda anda..

# Melatih dan mempersiapkan diri adalah hal yang penting dalam anda melewati bidang miring kehidupan dengan hal yang sederhana yang anda miliki, sepeda kehidupan anda #

Sebelum Malam Ulang tahunku berakhir..

Tuhan..
Kemeriahan pesta ulang tahun tak kumiliki.. Kado dan hadiah yang berwujud tak kumiliki..
Aku mengerti, Aku tidak marah..
Karena aku tidak memerlukan itu semua..

Tuhan..
Sebelum malam ulang tahunku ini berakhir..
Beberapa kalimat dari hatiku sengaja ku padu padankan untuk kuutarakan padaMu malam ini..
Sebelum aku menutup mata dalam  penyambutanku untuk esok hari..

Terimakasih Tuhan untuk angka 21 ini..
Nilai yang tak seberapa dibanding dengan kasih dan penyertaanMu..
Terimakasih untuk orang- orang yang hadir dalam hidupku yang sekaligus mengambil andil dalam kehidupanku sebelumnya dan saat ini..
Aku menyayangi Papa, Mama, Adikku.. Ketiga kakak perempuanku..
Bahkan teman- temanku..
Ina, Ivone, Iis, David, Berry..
Aku mengasihi mereka..
Dan.. Aku membutuhkan mereka..
Tak ada kata bermakna yang sebenarnya pantas untuk menyatakan betapa aku mengasihi mereka..
Kasih, Kehangatan, Sukacita, Dukacita, Kebahagiaan, Kemarahan, Kelemah lembutan, bahkan pengampunan telah Kau kenalkan kepadaku melalui mereka..
Banyak hal dalam kehidupan ini yang sangat tak dapat kupahami..
Namun, satu hal yang selalu ku pahami..
Kau selalu ada untukku..


Melalui setiap kejadian dan kejutan romantisMU..
Kau mampu membuat hatiku melebur hingga tak berwujud..
Sulit.. Sulit kuterima.. Sulit kuterima setiap pengertian jika aku tak mengenalMu..
Itulah yang kuyakini, mengapa Kau memperkenalkan diriMu secara pribadi kepadaku
Bahkan kau memperkenalkan diriMu melalui mereka..
Aku akan setia.. Sama seperti Kau yang lebih dulu setia..
Aku mencintaiMu.. :) 

Terimakasih untuk semuanya..
Terimakasih Papa, Mama, Adik untuk kasih sayang kalian..
Terimakasih untuk ketiga kakakku atas pembelajaran dan makna hidup yang selalu kalian ajarkan..
Terimakasih untuk teman- temanku.. Ina, Ivone, Iis, David, Berry.. Untuk setiap kebersamaan dan penguatan yang tak terlupakan.. :)


Raja malam.. datanglah..
Aku akan segera merabahkan diriku dalam simfoni  mimpi indahku 
bersama mereka yang kukasihi..
Selamat  malam.


# Saat yang terpenting dalam hidup anda adalah ketika anda menyadari mengapa orang lain hadir dalam hidup anda # 
Pelajarilah. Supaya anda tidak melewatkannya. 

Pergilah pada Dokter Spesialis anda, sekarang!

Terlalu jauh aku melangkah..
Aku berlari dan semakin kencang berlari.. Semakin dekat apa yang kuhindari..

Banyak orang memberiku berbagai hidangan yang menyegarkan telinga..
banyak orang mencoba mengajariku dengan segenap kekuatannya..
Aku mendengar apa yang tidak ingin kudengar..
Aku melihat apa yang tidak ingin kulihat..
Dan terlebih.. Aku melakukan apa yang tidak ingin kulakukan..

"Omong kosong dan percuma saja apa yang kalian lakukan padaku.."
Perkenalkan.. Aku. Seorang yang angkuh.

Pikiranku terbatas atas apa yang telah mereka lakukan kepadaku..
Tanpa berniat untuk mengerti apa yang mereka lakukan, aku hanya memilih untuk sekedar tahu akan hal itu..
Anda pasti mengerti hal ini telah menjadi bagian dalam pribadiku, yang angkuh.

Dalam diriku angkuh, meski di sisi luar berbagai upaya aku lakukan untuk mendandani apa yang tak pantas ini..

Terlalu sempit pikiran anda jika anda merasa mengenal pribadi seseorang hanya karena satu, dua atau tiga kejadian saja..
Anda belum pantas menilai.
Cermati dan kenali, masuk dalam hal itu, lalu anda dapat menilai.

Menilai tak perlu mengenai angka, tapi mengenai logika yang berjalan beriringan dengan perasaan..
Komposisi yang baik dan pas adalah yang terbaik yang anda miliki.
Tidak tentang baik saja, karena semua orang baik..
Benar sekali. Semua orang baik menurut apa yang mereka pikirkan.
Tapi tak menutup kemungkinan kebaikan tersebut tak berarti baik pula bagi Sang Pencipta.

Keangkuhanku semakin bertumbuh dewasa ketika keluargaku mendukung akan hal itu..
Aku menjadi sama seperti mereka..

Suatu keputusan yang baik mungkin bagiku adalah...
Ketika aku tidak mempersalahkan mereka meski mungkin mereka memang terbukti bersalah.
"Hah??"
"Apa maksudnya?"

(Menghela nafas..)
Aku akan menjadi orang yang sangat bodoh ketika aku mempersalahkan mereka karena sesuatu yang sebenarnya dapat kuperbaiki..
Dan parahnya, aku sempat menjadi bodoh.. (Tersenyum)..

# Kebodohan akan membuat anda menjadi pintar pada bagian selanjutnya dalam hidup anda #


Mataku tertuju pada apa yang Tidak Terbatas..
Akan tetapi hatiku menjadi milik apa yang terbatas..
Suatu kemustahilan menurut manusia akan adanya perubahan paradigma yang membawa kepada perubahan hidup..

Saat aku telah menjadi bodoh dan melakukan kebodohan..
Ketakutan akan "kematian" adalah hal utama dalam hidupku yang saat itu aku pikirkan..
Kematian fisik..
Kematian jiwa..
Kematian secara rohani..
Meski seharsunya yang terjadi adalah kematian "daging"..

Namun ketika aku melihat tanganku, mengepalnya, membiarkan otot- otot tangan dan jariku menunjukkan dirinya..
Aku ingin membunuh diriku..
Ingin rasanya kuambil pisau untuk segera kurobek nadi bodoh ini..

Asap rokok melingkupi ruangku.. Bahkan bau yang menusuk karena minuman keras telah mendorongku untuk segera melakukan hal konyol.. 

Tidak mudah bagi seorang yang angkuh untuk mendapatkan ketenangan setelah seperti ini..
Aku terantuk pada sebuah batu keangkuhan besar.. 
Darah kesombongan diriku telah membasahi kesempatan hidup yang telah diberikan..

Kemudian apa yang kini anda pikirkan akan hal ini?
Aku mati atau Aku "mati"?

Anda telah dapat menebak. Yang tak dapat anda tebak adalah bagaimana aku "mati"?

Semua akan baik- baik saja ketika seorang yang mengalami cedera tidak melawan dan melakukan gerakan ketika sedang diobati. 

Tepat sekali. Ketika aku terantuk pada sebuah batu dan mengeluarkan darah- darah kesombongan itu, aku melihat bagaimana Ia yang adalah Dokter Besar, Ia menggunakan keahliannya kepada mereka yang sebenarnya adalah korban dari keangkuhanku untuk dapat mengobatiku..

Hal aneh. Sangat aneh bagiku. Dan terasa sangat aneh ketika aku terluka dan diobati oleh mereka yang pernah kulukai.
Meski tak dapat aku sangkal lagi, sebuah kebahagiaan besar aku miliki ketika itu..

Balutan kasih dari mereka yang pernah kulukai memang satu- satunya obat yang kuperlukan.. 
Perban kasih ini menjadi sempurna ketika aku terus berkonsultasi dengan Dokter Besar dari orang- orang yang mengobatiku..

Aku memberanikan diri untuk bertanya satu hal pada Dokter Besar ini..
Meski aku merasa tak layak bertemu meski aku melihat Dokter ini dari kejauhan..

"Aku telah sembuh sekarang. Aku ingin Anda mengajariku mengenai resep dari obat yang tak ternilai harganya ini.. Aku mohon.." Kataku sambil menggenggam kedua tangan, menunduk dan sesekali mengedipkan mataku yang tengah berkaca- kaca..

"Tidak.. Kau akan sembuh ketika kau mengerti akan apa yang terkandung dari obat ini.." Katanya dengan tenang..

"Maksud Anda, aku.. aku belum sembuh.. Aku tidak mengerti.. Aku dapat menggerakan seluruh bagian tubuhku dengan benar, seperti dulu.." Kataku tak mengerti..

"Tidak hanya seluruh bagian tubuhmu yang harus kau gerakkan akan tetapi, yang terpenting adalah seluruh bagian hatimu, Seluruhnya, tanpa terkecuali dan fungsikanlah itu dengan baik.. Maka kau akan mengerti kandungan obat ini dan bahkan kau akan mampu memberikannya kepada orang lain.. sama seperti mereka yang telah mengobatimu.. " Jelas Dokter Besar itu dengan lembut..

Kini aku sedang dalam masa pemulihan akan lukaku..
Aku telah merasakan dan mencoba untuk mengerti, bahkan..
Aku mencoba untuk sembuh total.. 
Tidak lagi menjadi aku yang angkuh, tapi jadi aku yang baru..

Semua karena Dokter Besar.. :) 
Kemanapun anda pergi, anda tak akan menemukan obat yang tidak ternilai harganya.. 
Karena, hanya Ia yang menjadi Dokter Spesialis anda yang memilikinya.. 



Alasan yang tidak beralasan

Setiap orang memiliki alasan untuk melakukan tindakan..
Hal ini berbicara tentang unsur sebab dan akibat..
Sudut pandang menentukan apa yang akan kita kendalikan..

Ketika seorang anak tengah menggambar dengan menggunakan crayon.. 
Kemudian karena merasa tangannya kotor sehingga membuatnya tak nyaman, kemudian ia mengusap tangan kotor itu ke pakaiannya..
Sontak sang ibu yang melihat ingin memarahinya..
...

Manusia tidaklah dapat melepas apa yang telah menjadi unsur pembangun dalam gelar "manusia" nya..
Amarah, dengki, kebencian, kesenangan, kebahagiaan, kebimbangan..
Seakan telah mengikat sebuah janji, kata- kata itu selalu mengiringi perjalanan hidup manusia..

Apa yang menarik dari kejadian tersebut?
Anak perempuan yang sedang menggambar?
'Kelucuannya' karena mengusapkan crayon ke pakaiannya?
Senyuman anak perempuan itu?
Ibu yang tidak jadi marah pada anaknya?

Menurutku, yang menarik adalah bagaimana sudut pandang anda akan kejadian tersebut..

Jika diperhatikan, kalimat terakhir pada penggalan diatas sangatlah 'rancu'..
Ketika saya membuat ilustrasi ini, saya memutar otak untuk dapat membuat sebual cerita singkat yang dapat menuai banyak komentar..
Mengapa hanya ini ceritanya? 
Lalu apa yang dilakukan ibu? 
Memarahinya?
Bagaimana akhir dari ceritanya?

Apa yang anda pikirkan tentang cerita ini akan mempengaruhi apa yang akan ada katakan..

Manusia memiliki 'kecanggihan' untuk melakukan banyak hal..
Gadget dan alat elektronik yang kini marak dengan 'rayuannya' menuntut manusia untuk dapat menggunakannya sesuai fungsinya..

Lalu mengapa manusia cenderung lebih tertarik dengan benda yang dihasilkan oleh manusia lainnya untuk dipelajari?
Sementara apa yang ada DALAM diri manusia tersebut terasa sulit dan enggan untuk dipelajari..
Benda kecil yang adalah inti dari diri anda..
Otak.

Sudut pandang..
Terjadi sebuah perseteruan yang besar dan luar biasa ketika kita mampu untuk mengendalikan dan menyelaraskan 'penggunaan' otak dengan 'penggunaan' alat elektronik..
Sadar- tidak sadar.. Elektronik adalah akibat dari apa yang disebabkan oleh otak..

Yang terlewati adalah.. Kita membiarkan anak kita, orang tua,  sanak saudara kita bahkan kebanyakan manusia untuk 'merelakan'..
Merelakan diri untuk dikendalikan, bukan mengendalikan..

Mengapa ini dianggap penting?
Bagi saya penting.. Mudah saja menjawabnya.. Jika berlebihan, akan terjadi banyaknya penyimpangan sosial..
Interaksi dengan orang sekitar.. Penyimpangan identitas pribadi.. Penyimpangan perilaku.. Yang mungkin jika semakin parah akan memaksa seseorang melakukan condong ke kriminalitas..

# Banyak manusia memiliki alasan yang tak beralasan.. Memaksa diri untuk menyelam ke kedalaman yang terbatas.. Alasan yang tak beralasan akan hancur ketika diri menjadi raksasa yang memiliki sudut pandang yang baik, bukan kekuatan pikiran yang buruk..#

Jumat, 13 Juli 2012

Semak di utara..

Helai demi helai kertas kukepal dan kubuang ke tempat sampah dikamarku..
Aku tertunduk dan terdiam..
Ternyata aku tak bisa..
Aku tak bisa melanjutkan untaian ceritaku..

Aku hanya mampu memandang halaman- halaman yang telah terisi oleh goresan rangkaian huruf yang tersusun manis..

Baru saja aku menyelesaikan beberapa halaman.. Hasratku mencoba menghentikanku untuk melanjutkannya..
Entah kenapa, terfikir olehku untuk menghentikan cerita ini..
Aku merasa nyawaku telah tersedot masuk kedalam cerita ini dan melebur sehingga sulit untuk memisahkannya lagi..

Aku pun mencoba mencari apa yang ada diceritaku ini..
Aku merasa penasaran ini telah sampai keubun- ubun dan sebentar lagi akan meledakkan kepalaku..

Aku membuat sebuah cerita tentang semak- semak di arah utara dari rumahku saat ini..
Aku tertarik mengangkatnya dalam cerita karena aku sempat melihat banyak kunang- kunang disana..

Kelap- kelip yang menarik ditengah kegelapan memang menjadi hiburan yang sedikit dapat memanjakan mataku..
Aku mengambil jaket dan senterku.. Mengenakan celana jeans andalanku dan sepatu kets yang sedikit perlu diperbaiki :)

Senja memberikan warna yang indah dilangit.. Aku tak takut akan kegelapan terlebih dengan rasa penasaran yang sedang menari- nari dipikiranku..

"Cerita yang kutulis belum berakhir, memang akan lebih baik jika aku datang langsung ketempat itu untuk mencari tahu.. " pikirku..

Aku mulai mengatur langkahku untuk segera tiba di semak utara itu sebelum gelap semakin menjadi..
Ku singkirkan setiap dedaunan yang menghalangi langkahku..
Tak jauh dari tempat tinggalku aku telah dapat mendengar binatang malam kecil yang menunjukkan suaranya.. Jangkrik.. Katak.. Bahkan beberapa binatang lain yang seolah berlari ketakutan saat melihatku..

Satu demi satu kerlipan sinar kecil itu mulai menunjukkan dirinya.. Aku semakin ingin mengikuti kemana mereka pergi..
Mulutku menganga.. Semakin jauh aku melangkah mengikutinya, Semakin banyak sinar kecil yang dapat kulihat..

Keringatku mengucur karena perjalanan ini.. Dan aku menyendengkan telingaku kepada sesuatu yang tak begitu jelas kedengarannya.. Pikiranku mengiringi telingaku yang sedang berkonsentrasi mencari sumber suara itu..
Aku semakin memantapkan langkah seperti seorang serdadu jepang.. Nafasku ikut berlari menuju suara yang semakin jelas kudengar...

"Wowww..." Mataku terasa ingin keluar.. Aku mencoba mengatur nafasku yang terengah- engah..
"Indah sekaliii..." kataku..



Ternyata benar dugaanku.. Didalam semak di sebelah utara rumahku ini ada sesuatu yang indah sekali..
Untaian butiran sinar kecil yang berkeliaran memecah suasana yang diselimuti oleh gelap..
Nampaknya keindahan pelangi telah pindah ketempat ini..
Efek warna- warni yang ditimbulkan membuatku tak ingin beranjak dari tempat ini..
Semakin indah dengan adanya air terjun kecil yang suaranya menambah kemeriahan malam..
Indah sekali..

Cerita yang kubuat menuntunku pergi ketempat ini..
Aku tak mengerti.. Apakah ceritaku yang membuat ini semakin nyata atau kenyataan ini yang membuat cerita dalam kertas- kertasku..
Dengan tidak mempedulikannya, aku mencoba mengelilingi danau kecil itu..
Aku membungkuk dan menyentuh air danau itu.. sejuk sekali.. danau kecil yang tenang..
Aku ingin meraih kunang- kunang itu, tapi aku belum mendapatkannya..

Terpesona dengan pemandangan itu.. Aku duduk di bongkahan akar pohon yang besar dan menikmati suasana itu..

Tulisanku membawaku pada situasi dimana aku sulit mempercayainya..
Aku pikir aku menulis dengan imajinasiku saja.. Ternyata aku salah.. Imajinasiku telah membawaku menemukan dan mengenal tempat ini.. Aku tersenyum sendiri..

Tak percaya dengan apa yang terjadi.. Lampu disenterku mulai redup..
Tak ada pilihan lain, aku harus segera kembali ke rumahku atau aku tak dapat kembali karena tidak ada lampu penerang untuk menemanikau berjalan..

Aku memendam harapanku untuk bertemu para kurcaci yang tinggal disekitar danau, atau setidaknya mungkin aku dapat bertemu dengan ibu peri atau kunang- kunang yang berbicara..
Pikiran konyol.. Aku merasa lucu sendiri.. Itu hanya sebuah dongeng..

Aku pun berjalan keluar dari semak ini.. Tak berapa lama, rumahku pun telah terlihat..
Kemudian aku rebahkan diriku kelantai teras rumahku..
Memandang ke langit- langit rumah dan memejamkan mataku untuk sejenak..

Malam ini aku seperti mendapatkan hadiah emas besar yang tak ternilai harganya..
Hatiku tentram setiap aku mengingat tempat tadi.. Danau kecil, air terjun, dan kunang- kunang di dalam semak..

Ketika lampu besar mulai menghiasi kota dimalam hari..
Kunang- kunang tak pernah ragu untuk bersinar.. Ia tetap percaya diri untuk dapat bersinar.. Karena itulah yang menjadi tugas mereka..
Dan karena itulah mereka disebut kunang- kunang..

Gagahnya gedung- gedung dan lampu besar di kota mungkin akan memberikan pesona keindahan yang luar biasa..
Akan tetapi disisi lain kehidupan, pesona indahnya danau kecil yang dihiasi oleh kelap- kelipnya kunang- kunang dan air terjun dapat menjadi pilihan yang sangat baik bagi binatang- binatang dan pepohonan yang mulai disingkirkan dari perkotaan..

# Semak terlihat dari luar, akan tetapi keindahan berada didalam.. Kita dapat melihat tapi tak dapat begitu saja menilai sebelum kita masuk dalamnya, mengenal dan merasakannya sendiri.. " 

Kamis, 12 Juli 2012

Kue goreng tepung dan lilin ulang tahun..

Aku tidak pernah berharap aku akan dapat melalui angka 20 dalam hidupku..


Perjalanan hidup yang aku lalui dengan segala air mata yang keluar dari hatiku bukan dari mataku telah membuatku merasa letih hingga aku tak sanggup untuk katakan seberapa letihnya aku..

Kue itu adalah dari teman- teman dekatku..
Adalah sebuah anugerah bila orang sepertiku memiliki kerabat dekat..
Sesungguhnya itu adalah sebuah keanehan bagiku..
Aku menerima meski sebernarnya menolak..

Aku membiarkan mereka masuk dalam kehidupanku.. Mengetahui aku dan mengenalku..
Hm.. Maksudku.. Beberapa mereka mengenalku.. Dan beberapa lainnya hanya mengetahui siapa aku..

Beberapa tahun lalu.. Setelah aku melewati masa- masa tersulit dalam hidupku..
Aku memutuskan untuk kembali menjadi diriku dimana aku nyaman dengan hal itu..

Aku mengetahui jika sebentar lagi, hari terburuk dalam hidupku.. Hari dimana aku dilahirkan kedunia ini akan tiba.. Aku merasa acuh tak acuh..
Hatiku bergejolak.. Sebagian sisi indah dalam hatiku menginginkan hadirnya orang- orang yang kusayangi pada hari itu.. Namun sisi jahatku menampakkan taringnya.. "Tidak. Omong kosong dengan hari ulang tahunku!" Jawabku ketus.

Aku telah berencana untuk mengkhiri hari burukku selamanya..

Pada malam sebelum keesokan harinya aku menginjak tanggal itu.. Aku memutuskan untuk pergi menemui bintang..

Tempat ini adalah tempat yang biasa ku kunjungi ketika aku merasa sedih, marah, bosan, kesal bahkan bahagia.. Tak ada benda menarik disini.. Tak ada hiasan indah..
Hanya sebuah kursi kayu lapuk didepan kolam ikan dan dipinggir jalan.. Beberapa pepohonan memang berdiri dengan gagahnya..
Nampak indah bagiku yang adalah seorang yang tidak terlalu mempedulikan sekitarku..

Kira- kira jam 9 malam aku tiba ditaman ini.. .
Aku menghela nafas.. Seperti biasanya.. Tak ada orang yang sepertiku disini.. Hanya ada seorang bapak tua yang memiliki warung tepat di sisi kiriku..

Aku membersihkan kursi kayu dengan tanganku dan mulai duduk diam, merenung disitu..
Sesekalai aku menangis.. Pergolakan batinku sangat kuat sekali, seperti ada hal kecil yang menyulut ego dan pikiranku yang memaksaku untuk mengakhiri semuanya..

Tenanglah.. Itu hanya sebagian kecil saja.. Aku masih bisa mengendalikannya..

Aku melihat sekelilingku..
Malam ini memang tak banyak bintang yang menghiasi atap langit.. Mungkin mereka mengerti apa yang sedang aku rasakan.. Atau bahkan mereka pun tak ingin menunjukkan dirinya dimalam sebelum hari ulang tahunku..

Aku mengepal kedua tanganku dan mengusap wajahku..
jaket tebal yang aku gunakan seakan tak dapat melindungiku dari cuaca yang tidak seperti biasanya itu..

"Apakah anda mau memesan minuman hangat?" Teriak  bapak tua penjaga warung itu dari tempatnya..
"Ah, tidak perlu pak.. aku sedang ingin sendiri menikmati udara saja.." Kataku..

Aku termenung.. Otakku seperti tempat sampah yang penuh dengan kertas- kertas rumit.. Tak bisa ku olah untuk aku cerna maknanya..
Aku memikirkan tetapi aku tidak mengerti apa yang aku pikirkan..

Aku melihat jam ditanganku.. 22.40 WIB..
beberapa kali telepon genggamku bergetar.. ada beberapa pesan dan telepon yang masuk ke ponselku..
Aku abaikan hal itu karena aku sangat mencintai waktuku saat itu..

Disaat aku menikmati kesunyian itu.. Hujan rintik turun..
Aku biarkan tubuhku disiram oleh air hujan.. Aku tersenyum bahagia karena hujan turun..
Telah lama aku tak membasahi tubuhku dengan air hujan..

Dingin malam itu seakan ingin membunuhku..
"Kemari, berteduhlah.." Teriak bapak itu lagi..
Aku hanya memalingkan mukaku kepadanya dan tersenyum mengatakan bahwa aku baik- baik saja..

Kira- kira satu jam aku merelakan tubuhku disapa oleh air hujan..
Dingin memang akan membunuhku sepertinya.. Mukaku pucat seperti mayat..
Aku baru ingat jika hari ini pun aku belum memanjakan tubuhku ini dengan makanan..

Aku lalu pergi ke warung bapak tua itu..
Aku membeli sebuah lilin.. Bapak tua itu nampak bingung..
"5 menit lagi adalah ulang tahunku.." Kataku kepada pria tua itu sambil tersenyum pada pukul 23.56..

Pria itu hanya tersenyum..
Ia lalu pergi membuatkanku secangkir kopi susu dan sesuatu untuk dimakan..

Aku masihmelihat lilin itu.. Mungkin sebenarnya aku tak perlu menyalakannya..
"Mengapa aku bodoh? dengan usiaku yang saat ini, aku masih berfikir untuk menyalakan lilin dan meniupnnya dihari ulang tahunku.. " aku tertawa sambil meneteskan air mata..
Mungkin sebenarnya keinginanku ini adalah keinginan yang cukup aneh, namun tidak bagiku.. seorang yang kurang akan kasih sayang sejak kecil..

"Hanya ini yang aku miliki.. Di dapurku hanya tersedia tepung dan gula.. Maka aku menggorengnya untukmu.. " katanya sambil menyodorkan segelas kopi susu hangat dan beberapa tepung goreng di sebuah piring kecil..
Aku mengerti, memang tak banyak mereka yang datang ke tempat ini, namun pria tua ini tetap setia membuka lapaknya ditempat ini..

Pria tua itu menaruh lilin tepat ditengah piring yang berisi gorengan tepung itu..
"Aku pernah melakukan ini beberapa tahun lalu kepada anakku, aku tidak dapat memberikannya sebuah kue ulang tahun dan hadiah yang mahal.. " katanya sambil menatapku dengan penuh kelembutan..
Tak ada kata yang mungkin dapat aku ucapkan..

Ia lalu menyalakan lilin itu.. "Berdoalah.. ucapkan keinginanmu.." ucapnya..
Aku membalasnya dengan senyuman dan akupun mulai berdoa mungkin sekitar 2 menit aku memejamkan mata dan aku menyadari air mataku telah terurai hingga jatuh ketanganku..

Aku membuka mataku.. "Tak apa.. tenanglah.. Masih ada seseorang yang menyayangimu.. bahkan mencintaimu.. " katanya..
"siapa?" aku menatapnya dengan tajam..
"Ia yang mengenalmu lebih dari siapapun, mengertimu lebih dari siapapun dan terlebih, mencintaimu lebih dari siapapun.. tiuplah lilinnya.. dan makanlah kue itu.. " katanya dengan  hangat..

Aku meniup lilin yang lebih besar dari gorengan tepung itu..
Lalu kami memakan gorengan tepung itu..
Menyenangkan memang, situasi yang membuatku ingin tertawa sambil menangis..

"Siapa orang yang anda maksud tadi?" tanyaku mencari jawaban atas apa yang pria itu katakan tadi..
"Kau akan mengerti dengan sendirinya.. Pulanglah dan beristirahatlah.. Dan kemarilah besok.. Aku punya sesuatu untukmu.." kata pria itu sambil membersihkan meja yang lain..

Aku pun pulang.. Aku berharap dapat segera mengganti pakaianku yang telah basah ini..

Dengan larian kecil aku menuju ruang kamarku.. Aku tinggal di sebuah rumah kos bersama teman- teman kampusku.. Rumah kos tampak seperti biasanya..
Ruang TV menjadi tempat favorit kami pada tengah malam hingga pagi hari..
Mereka menyapaku seperti biasa.. Aku pun tak menginginkan sesuatu hal yang besar terjadi setelah melihat mereka dalam kondisi itu..

Aku segera membersihkan diriku dan bersiap untuk lekas merebahkan tubuhku di kasur..

Aku meregangkan otot ditubuhku dan menikmati kenikmatan kasurku..
Aku memikirkan pria tadi.. Kejadian malam ini memang tak akan pernah kulupakan..
Aku belum pernah diberikan sebuah kue dengan wujud gorengan tepung dengan hiasan lilin besar yang biasa digunakan jika listrik padam..
Aku tersenyum lalu kemudian tidur..

Keesokan harinya.. Dengan sedikit kekecewaan pada teman- temanku.. Aku mengawali hariku..
Aku melihat banyak pesan dan panggilan masuk pada ponselku hanya untuk mengucapkan selamat berulang tahun..
Teman- temanku hanya mengucapkannya melalui pesan di ponsel.. Alibi mereka, mereka tidak ingin menggangguku karena mereka melihat aku lelah dan bergegas tidur tadi malam..
Baiklah.. Aku bersiap untuk datang ke tempat pria itu lagi..

Kira- kira 30 menit, aku tiba di tempat itu lagi..
 "Kau datang.. " Ucapnya tersenyum..
"Ya. aku tidak tahu lagi harus kemana, dan aku ingin menepati janjiku.." jawabku..

lalu ia mengajakku pergi beberapa meter dari warungnya..
"Kita mau kemana? kebun?" Aku bertanya dengan ragu karena kami melewati lahan seperti kebun yang tidak terawat..
"Kau akan tahu nanti.. Aku punya hadiah untukmu.." tegasnya.

Setibanya disana.. hanya hamparan rumput hijau saja yang kau lihat.. aku semakin tidak mengerti apa maksud pria ini mengajakku kemari..

"Duduklah sebentar.. Aku akan kembali.." Dengan sedikit berlari, ia meninggalkanku..

Aku mencoba mencari kenyamananku saat itu.. Melihat sekitarku dan mulai untuk menikmatinya..
Sejuk sekali..

Tak berapa lama..
Tiba- tiba aku mendengar pria itu berteriak- teriak meminta tolong dan beberapa kali suara senapan terdengar..  Dan aku tak dapat mendengar suara pria itu lagi..

Aku berlari menuju tempat suara itu terdengar dengan hati yang berdebar kencang..
Rasa takut, cemas dan penasaran telah menjadi adonan yang sulit diungkapkan rasanya saat itu..
Aku tidak mau membayangkan apa yang terjadi kepada pria itu..
"Apakah dia tertembak? Mati? terbunuh?" Pertanyaan itulah yang aku coba untuk buang jauh dari pikiranku..

Aku berlari dan tiba- tiba...
"SURPRISEEEEE!!!!" teriak teman- temanku dan pria itu..
mereka membawa bekal makanan, tikar, kue, radio kecil, minuman.. balon.."

Aku hanya mampu menjawab ucapan selamat ulang tahun mereka dengan tangis haru ku..
"aku pikir kalian melupakanku.." tangisku..
Mereka memelukku..
Aku bahagia.. aku bahagia.. aku bahagia..
Tak terbendung lagi air mata kebahagiaanku yang telah menjadi lautan..

Kami pun merayakan ulang tahunku di hamparan taman hijau itu..
Sebuah gitar menemani suka ria kami di hari ulang tahunku itu..
Dan kue ulang tahun bertemakan musik dengan hiasan melodi dan tangga nada yang indah menjadi pelengkap untukku hari itu..

Terimakasih.. hanya itu yang mungkin dapat aku sampaikan..

Dan akhirnya.. Apa yang dikatakan pria pada malam hari itu telah mampu kujawab..



# Pribadi yang mengenal. memahami bahkan mencintaiku lebih dari siapapun didunia ini adalah Dia yang menciptakanku.. # 

Sahabat- sahabatku dan Tuhan yang menjadi sahabatku.. Terimakasih..

Tak terbatasnya melodi cinta

M
Piano ini masih tersimpan di salah satu sisi dalam sebuah ruangan dikamarku..
Meski tak layak untuk digunakan, bahkan dipandang, aku selalu menyukai saat aku duduk tepat di depan piano ini..

Piano ini adalah satu- satunya kenangan aku dan nenekku yang tertinggal..
Sewaktu aku kecil aku selalu bermain ketempat nenekku  yang tinggal hanya beberapa meter saja dari tempat tinggalku..
Karena ayahku adalah anak semata wayang sehingga rumah tua yang besar ini hanya dihuni oleh kakek dan nenekku dan kedua orang yang membantu pekerjaan rumah nenek..
Namun setelah kakekku meninggal karena sakit, nenek tinggal dirumah ini bersama kedua orang kepercayaannya..
Rumah yang terlalu besar untuk dihuni oleh beberapa orang saja..

15 tahun lalu, ketika aku berusia 6 tahun, aku selalu menginap ditempat nenek ketika libur sekolah tiba, sementara ayah dan ibuku sibuk dengan pekerjaan mereka, karena mereka ada dalam 1 pekerjaan yang sama..

Sehabis makan siang, nenek selalu membawaku ke ruangan ini..
Sebuah ruangan klasik yang dingin, sunyi dan tidak terlalu terang..
Nenek mulai mengusap debu pada piano ini dengan perlahan, seakan tak mengijinkan setitik debu pun menempel pada piano ini, nenek mengusapnya dengan sangat hati- hati, aku hanya diam melihat apa yang dilakukan nenek..
Nenek menyodorkan sebuah kain "Kau mau membantu nenek?" sambil tersenyum..
Dengan semangat aku mengambil kain tersebut dan mulai membantu nenek..

Nenek tak kelihatan lelah.. Dan aku menyadari ada sebuah kekuatan yang berbeda dari dalam diri nenek ketika ia melihat dan merawat piano ini..
Setelah membersihkan piano ini.. Nenek menggendong aku dan kami berdua duduk didepan piano seperti dua orang yang akan memainkan piano dalam sebuah pertunjukkan besar..

Nenek merangkulku dan mulai bercerita..
"Ini adalah piano yang sangat berharga bagi nenek dan kakekmu.. Kau tahu mengapa? Ketika kami masih  muda, kami sama- sama menyukai musik.. Kakekmu adalah penyanyi broadway yang cukup terkenal pada waktu itu di sebuah cafe.. Sementara aku adalah seorang pianis yang mengiringi setiap penyanyi yang menyanyi di cafe tersebut.. Perkenalan kami memakan waktu yang lama hingga pada saatnya kakekmu memintaku untuk menikah dengannya....

Tak dipungkiri, nenek sedang kembali ke masa lalunya bersama kakek, terkadang ia bercerita sambil tersenyum dan air mata yang hampir jatuh.. bahkan beberapa kali aku mengusap air mata nenek yang jatuh di pipinya..

"Dahulu kami bukanlah orang yang berkecukupan.. setiap hari aku dan kakekmu harus beralih dari satu cafe ke cafe lain hanya untuk makan kami sehari- hari, bahkan untuk kami tabung untuk menikah.. Di lain sisi, kakek dan nenekmu harus menyisihkan uang untuk diberikan kepada orang tua kami yang adalah seorang petani dan tukang kayu.. Mungkin terlihat berat, namun kakekmu tetap menguatkanku.. "Aku akan membahagiakanmu, lewat musik yang adalah bahasa cintaku untukmu, kita akan memulai kehidupan kita bersama.." Kalimat itulah yang selalu menjadi penenang jiwaku ketika aku bersama kakekmu.. 

Kalender di dinding telah silih berganti.. Hingga akhirnya kami merasa cukup untuk menikah.. dan akhirnya kamipun menikah.. Apakah kau tahu? Pada hari pernikahan kami, hanya ada keluarga kami dan pendeta yang memberkati kami.. Dalam kesederhanaan kami merintis bahagia kami.. Suasana kekeluargaan yang hangat meski dikemas dalam kekurangan.. Aku menjadi wanita yang sangat bahagia saat itu..


Kemudian nenek mulai memainkan piano  dan ia bernyanyi.. Aku melihatnnya dengan takjub.. Baru kali itu aku mendengar nenek bernyanyi.. Selama ini aku hanya mengetahui permainan nenek tanpa pernah mendengar suara nenek..

Ketika mereka mencari kata yang mampu mewakilinya
Aku tak melakukan itu
Aku hanya berusaha menyampaikan isi dan makna kata itu melalui mataku 
Mulutmu tak berkata namun hatiku menjawab
Ku mencintaimu melalui alunan melodi ini
Karena melodi ini tak akan pernah lenyap
Meski ragaku hilang..



Sepenggal bait itu yang nenek lantunkan dalam lagunya..

"Itu adalah lagu buatan kakekmu.. Ia memberiku hadiah sebuah lagu karena tak mampu untuk membelikanku sebuah cincin..
<Nenek tersenyum sambil menangis>
 Ia selalu memberikanku kejutan- kejutan yang membuatku semakin mencintainya.. Ia bukanlah pria yang mau untuk menyakitiku.. Dengan kehangatannya, ia mampu membuatku mencintainnya lebih dan lebih.."

Nenekpun terdiam.. "Lalu bagaimana dengan piano ini nek? apakah kakek membelikannya untuk nenek?" Tanyaku pelan karena aku tak mau melukai hati nenek..


"Ya. benar sekali.. setelah kami menikah dan dikaruniai seorang anak yaitu ayahmu.. Kehidupan kami berangsur membaik, seperti yang kau ketahui, kakekmu menjadi seorang penyanyi yang terkenal.. Aku tidak lagi bekerja setelah memiliki anak.. Kakekmu pun tak berkeberatan akan hal ini.. Setiap kami bersama, kami selalu duduk diruang depan dan bernyanyi.. Ayahmu sangat menyukainya ketika aku, ayahmu, dan kakekmu bernyanyi.. Meski tanpa alat musik.. 


Ketika ayahmu seusiamu.. Kami pindah kerumah ini, rumah yang besar dan sangat besar.. kakekmu memberikan ini sebagai hadiah kepada aku dan ayahmu.. Kami sangat bahagia sekali.. Dan pada pertengahan musim semi.. kakekmu memintaku untuk pergi keseberang kota, membeli bahan makanan karena ia sedang ingin merayakan sesuatu pada malam ini.. Aku mengerti, yang dimaksudkannya adalah ulang tahun pernikahan kammi yang adalah ulang tahunku juga.. 


Aku membawa ayahmu pergi ke seberang kota untuk berbelanja.. Ayahmu sangat senang sekali.. karena telah lama kami tidak pergi keseberang kota.. Beberapa jam kami berbelanja.. Kira- kira lewat tengah hari kami tiba dirumah.. Dengan kantung belanjaan di kedua tanganku dan ayahmu.. Kami mendengar sesuatu pada saat kami mulai memasuki halaman rumah.. 


"Ibu, darimana asal suara itu?" tanya ayahmu..
"Mungkin ayahmu sedang mendengarkan radio.. " kataku..
Ketika kami membuka pintu, kami melihat kakekmu sedang bermain piano.. Piano berwarna cokelat mengkilap.. melodi itu sangat indah sekali.. hatiku terasa ingin hancur karena terkagum oleh apa yang aku lihat.. Aku dan ayahmu hanya mampu terdiam dalam beberapa saat..


Ayahmu berlari memeluk kakek.. Aku merasakan bagaimana ruangan itu menjadi seperti pantai teduh yang dihiasi suara binatang hutan yang merdu..

"Joyce.. Kemarilah.. Apakah kau tidak ingin memelukku?" kata kakekmu..
dengan segera, aku mendatanginya dan memeluknya.. Ia memegang kedua tanganku dan berkata..
"Joyce.. Isteriku.. Semenjak kita berpacaran aku memang tak dapat membelikanmu sesuatu yang patut dibanggakan.. Aku hanya mampu membahagiakanmu dengan cinta yang ada dalam diriku.. Aku merasa menjadi pria bodoh karena tak mampu membahagiakanmu.. Bahkan untuk membeli cincin pernikahan kita pun aku tak mampu.. Ini adalah piano yang mungkin hanya sebagian kecil saja dapat mewakili perasaanku.. Piano ini adalah cincin tunangan yang kumiliki untuk kuberikan kepadamu pada hari ulang tahunmu dan ulang tahun pernikahan kita ini.. Aku mencintaimu.."

Aku tak kuasa menahan air mataku.. Aku memeluknya erat dan mengatakan bahwa aku mencintainya..
Kami bertiga pun menangis bahagia.. 


Dan akhirnya.. pada malam itu.. hari ulang tahunku dan ulang tahun pernikahan kami.. Menjadi satu- satunya malam yang tak terlupakan dalam hidupku.. Suamiku menyanyikan sebuah lagu ciptaannya sambil bermain piano, sementara aku dan anakku menyuapinya secara bergantian.., kami tertawa, bernyanyi bersama..
ruangan ini menjadi sangat indah.. surga bagi kami.. 
Dan semenjak saat itu.. kami setiap hari kami selalu menghabiskan waktu kami bertiga diruangan ini.. Hingga ayahmu menikah dengan ibumu dan.... kakekmu meninggal. Aku tak pernah melihat ruangan ini lagi.. 
Dan sekarang aku berada disini dengan cucuku.. cucu ku yang akan tumbuh menjadi wanita yang cantik dan hebat seperti nenek :)

Nenek tersenyum.. Kemudian aku memeluk nenek.. kami pun menangis bahagia..

# Banyak cara untuk merasakan bahkan menciptakan kebahagiaan.. Bahasa musik mampu menciptakan kehangatan cinta dalam keterbatasan.. Membuat keterbatasan itu menjadi tak terbatas.. #

Keterbatasan kata untuk mengungkapkan cinta dapat diubah menjadi kebahagiaan yang tak terbatas saat cinta bersatu dengan alunan melodi indah..

Rabu, 11 Juli 2012

Tidaklah indah..

Menjadi seorang pelukis bukanlah keinginanku..
Hanya saja, sejak aku berusia 4 tahun, aku suka mencoret dinding, lantai dan segala sesuatu yang kutemui dengan pensilku..

Menyenangkan ketika aku dapat membuat sebuah gambar sesuai keinginanku dan merubah gambar yang telah ada sesuai dengan keinginanku..
Ketika anak- anak lain mulai membeli makanan dengan uang jajan mereka, aku hanya ingin menggunakan uang jajanku untuk membeli buku gambar, pensil, pensil warna dan penghapus..
Entah berapa banyak buku dan pensil yang kuhabiskan untuk memuaskan hasratku ini..

Aku belum mengenal kanfas dan cat air.. Hanya pekerjaan manual dasar yang kulakukan dengan buku dan pensilku..

Seiring dengan bertambah besarnya diriku..
Aku melakukan beberapa perjalanan ke tempat yang menurut orang kebanyakan adalah "sampah"
Ya. kuakui hal tersebut..
Memang aku menyukai hal tersebut.. Aku ingin mengubah setiap hal yang terlihat tidak indah menjadi indah..

Dengan pakaianku yang tidak kupedulikan kebersihannya.. Aku berjalan sedikit cepat.. Itulah kebiasaanku saat berjalan..
Sepatu gunung, celana gunung, kaos yang ditutupi lagi dengan kemeja terbuka, syal hangat dan topi berbahan rajut.. itulah aku.. tunggu.. aku hampir lupa memperkenalkan kawan kecilku.. Tas kulit kecil berbentuk silinder yang berisi seluruh pensil dan pensil warnaku untuk menggambar..
Dengan mobil tuaku, aku memulai perjalanan mencari tempat yang tidak indah..
Maaf, apa yang aku katakan, maksudku, tidak indah bagi kebanyakan orang, akan tetapi indah bagiku..

Lagu country adalah suguhan yang wajib dalam mobil tuaku ini.. Aku bernyanyi sambil mengemudikan mobilku seperti mobilku akan terbang.. 120km/jam.. Tenang saja, dengan usia mobilku yang tak lagi muda, kecepatan seperti itu tidaklah menandingi kecepatan mobil- mobil saat ini.. "Hmm.. namanya juga mobil sudah tua.."

Ditengah lajunya mobilku yang seperti seekor cheetah , "Duar!" bunyi letupan dari mobilku..
Spontan aku menginjak rem dan mobil hampir terpeleset..
"Oh.. Tidak.. Terjadi lagi.." aku mulai tidak bersemangat..
Aku terdampar di padang tandus, jalanan yang jarang sekali dilewati orang..
Aku mencari teepon genggamku dalam saku, dalam mobil..
Dan akhirnya nafas panjang yang aku lakukan.. Telepon genggamku tertinggal dirumah..

Aku duduk di sebelah mobilku.. Melihat sekeliling, dengan terik yang seperti ingin memeakanku hidup-hidup..
Aku tak tahu harus lakukan apa.. Inilah pertama kalinya aku melewati tempat ini, meskipun aku tidak tahu sebenarnya aku hendak pergi kemana.. Aku berjalan menurut keinginanku.. Yang penting aku menemukan apa yang tidak ditemukan orang lain.. Itulah diriku..

Baiklah.. Aku berdiri dan mengibaskan celanaku yang nampak kotor setelah aku duduk di tanah gersang..
Aku berjalan beberapa meter dengan membawa alat perangku.. buku gambar dan pensil- pensilku..
Beberapa kilometer aku langkahi.. Aku masih belum menemukan tanda- tanda untuk pertolongan..
Lalu kira- kira 7 kilometer dari mobilku..

Aku menemukan sesuatu yang menyegarkan mataku..
Jangan salah, itu bukanlah sebuah bantuan.. Bukan juga manusia.. Atau bahkan itu bukanlah oasis..
Aku melihat Semut berbaris mengumpulkan makanan melewati sebatang kaktus muda menuju pemukiman mereka di sebuah lubang di batu..

Bukanlah sebuah kebahagiaan jika anda melakukan perjalanan, mengalami mogok pada mobil anda lalu berjalan sejauh 7 kilometer dan menemukan semut berbaris lalu menggambarnya pada buku gambar.. Bukan juga sebuah kebanggaan. Tapi ini adalah masalah kepuasan..

Aku bahagia melihat semut- semut ini.. Mereka tak perduli dengan apa yang terjadi disekitar mereka, mereka hanya berharap dapat mengumpulkan makanan dengan segera agar mereka dapat hidup, apapun rintangan yang mereka lalui dalam perjalanan, mereka akan merasa puas karena tujuan mereka telah tercapai..

Tak indah kelihatannya karena hanya ada kaktus dan batu ditambah dengan tanah gersang..
Yang membuatku melihat keindahan itu adalah.. Aku menggambar mereka.. dan di sudut buku gambarku aku gambar seekor semut kecil yang membawa makanan yang lebih besar dari dirinya melewati kaktus dan bebatuan..

Aku dapat menemukan hal- hal besar disekitarku namun tak bermakna.. Tetapi ketika aku pergi jauh, aku menemukan hal kecil yang sebenarnya berarti..
Bahkan lebih berarti ketika aku mencoba untuk menjadi semut itu..

# Keindahan tak hanya datang dari satu sisi yang besar, tetapi berasal dan bermula dari sisi terkecil dalam diri anda.. #

Perjalanan Gadis kecil..

aku adalah seorang anak perempuan berusia 7 tahun..
Aku senang berjalan  menyusuri taman kota, stasiun, jembatan, sungai danau bahkan bandara..
Aku tidak diijinkan merasakan manisnya bangku sekolah dan hangatnya dapat bermain dengan teman- teman sebayaku disekolah..
Dengan alasan yang tak pasti mereka membungkam rahasia itu seperti sebuah harta karun yang layak untuk dipertahankan..
Akupun berusaha menikmati masa kecilku dengan berjalan menelusuri setiap sudut kota yang nampak..


Musim demi musim berlalu..
Aku suka melihat keindahan..
Warna- warni yang terpancar dari ruang sekitarku seolah sedang bermain dengan cerianya dipikiranku..

Aku menelusuri jalan pinggiran taman kota..
Melihat balon berwarna yang dimiliki oleh anak- anak sebayaku.. Melihat mereka bermain dengan orangtua mereka.. Memakan es krim.. Terkadang hal itu menggelitik perutku hingga akupun sering memiliki senyum yang terispu malu..
Aku merasa aku dapat merasakan apa yang mereka rasakan..

Aku melanjutkan dengan sampai disebuah stasiun yang ramai dengan orang yang hendak bepergian dan kembali dari tempat mereka..
Tak ayal, aku sering terdorong dan terjatuh ke lantai stasiun oleh mereka, raja dan ratu waktu yang terburu- buru untuk menggapai waktu mereka..
Meski demikian, aku senang melihat keramaian ini..

Disini, aku dapat melihat berbagai macam orang..
Mereka yang suka merokok, pemarah, orang yang egois, pencopet, perampok,orang yang  sombong, pemalu, ramah, murah hati, bijaksana, rendah hati, penyayang..
Aku menyadari bahwa tanpa mereka semua, stasiun ini akan sepi.. Aku tersenyum melihat wajah mereka semua..

Aku meninggalkan pandangan indah tersebut dan mulai melewati jembatan yang berada diantara sungai dan danau yang besar..
Jarak  yang seharusnya tidak dilewati oleh anak seusiaku..
Aku menyandarkan keletihanku pada sisi jembatan.. Hampir setengah jembatan ini aku lewati dengan kaki kecilku..
Aku terduduk diam dengan boneka kecilku yang selalu  menemaniku ditangan kiriku..

"Hei, anak manis, apakah kau mencari ibumu?"
"Hei, gadis kecil, apa yang kau lakukan disini? kemana orangtuamu?"
"Apakah kau mau aku antarkan ke rumahmu?"
"Mengapa kau pergi sendirian?"
Pertanyaan- pertanyaan itu hadir seperti mobil yang lalu lalang dijalan raya, bahkan ada mereka yang melemparkan uang dan koin kepadaku..
Aku hanya diam.. Menangis.. "Aku bukan seorang pengemis atau anak yang hilang".. Hatiku berkata..

Lalu aku berjalan lagi dan bertemu dengan seorang wanita tua, ia memberiku roti yang sangat lezat..
Tanpa pembicaraan panjang, pertemuan kamipun hanya sebatas itu..
Aku berjalan lagi.. Saat aku sedang menikmati perjalananku, sebuah mobil berhenti dan inilah yang kutahu.. Ini mobil ibuku..
Aku ditariknya masuk kemobil.. Ia menghardik dan menggenggam tanganku dengan keras..
Aku berteriak kesakitan dan menangis..
Sepanjang perjalanan, mobilku pun terus melaju diiringi dengan nyanyian amarah ibuku yang semakin lengkap dengan air mataku yang terurai..

"Masuk! dan jangan mencoba untuk keluar tanpa sepengetahuanku lagi!"
Kalimat yang membuat kekesalan diriku menari dalam tubuhku..
Aku melempar semua benda dikamarku.. Aku memecahkan foto keluarga kami..
"Hei! anak bodoh! diam kau atau aku akan membunuhmu!" Kakak perempuanku berteriak..
Tangisanku memecah dinding kamarku yang selalu menjadi saksi ditiap apa yang aku lakukan.. 

Waktu berlalu.. Malampun hadir dengan keindahan busananya..
Aku beranjak dari sofa kecil dikamarku untuk mencari makanan didapur..
"Aku tidak pernah berfikir aku akan menikah dengan laki- laki sepertimu!"
"Kebodohanku adalah mengenal bahkanmenikah dengan wanita sepertimu!"
Aku hanya mampu berdiri dibalik dinding dekat dapur..
suasana itu tak asing lagi bagiku.. Adegan seperti itu menjadi bagian nyata yang selalu hadir dihidupku..

Sampai beberapa saat kemudian, mata merah, emosi yang meluap menghantarkan pisau yang berada ditangan ayahku mendarat di dada ibuku..
Aku tersentak! Aku berteriak! "Ibu.....!!!!!"
Kebencian telah menyelimuti diri ayahku hingga ia akan mendaratkan pisau ditangannya ke tubuhku..
Kakakku menarikku hingga tanganku hanya tergores dengan luka yang cukup besar..

Kemudian ayahku pergi meninggalkan ruangan mencekam dengan penuh darah itu..

Kejadian 10 tahun lalu itu menjadi akar pahit yang sulit aku hilangkan dalam hatiku..
Sejak saat itu aku harus berjuang untuk hidup.. Dan mengubah hidupku..
Aku menjadi tak senang melihat danau, taman kota, stasiun, jembatan, bandara..
Aku tumbuh melalui kepandaianku menulis cerita..
Buku dan tinta adalah senjata yang sekaligus menjadi teman setiaku semenjak kejadian itu..

Gudang kecil tua yang lapuk dan kotor kuubah menjadi sebuah kamar yang bagiku sudah cukup untuk aku tinggali..
Tak mudah bagi anak perempuan berusia 17 tahun yang hidup sebatangkara sepertiku..
Ayahku masih berada dalam penjara.. Ibuku meninggal semenjak kejadian itu dan kakakku menjadi penghuni salah satu kamar di Rumah Sakit jiwa..

Detik demi detik yang terurai hingga bertahun- tahun membawa aku kepada pemikiran yang menurutku bodoh hanya karena aku melihat seorang anak kecil duduk disebelahku dan berdoa..

Aku meluangkan waktu sejenak dari pekerjaan menulisku untuk mencari udara di sekitar tempat tinggalku..
Aku duduk di sebuah kursi yang telah diduduki seorang anak kecil..
"Apa yang kau lakuakn?" Tanyaku.
"Aku habis berdoa.." Ujar anak itu..
"Berdoa? mengapa kau berdoa disini? Mana orang tuamu?" Dengan penasaran aku mencoba mencari tahu..
"Apakah kamu tidak pernah berdoa? Aku selalu berdoa dalam hatiku dimanapun aku ingin.." jawabnya dengan senyuman manis lugu pada wajahnya..
"hmm.. Berdoa.. Aku sudah lupa bagaimana aku harus berdoa.." jawabanku dengan setengah suara sambil menunduk..
"Aku tinggal di panti asuhan dibelakang tempat tinggalmu.. Datanglah dan temui aku jika kau ingin.." katanya sambil berlari ke arah gang kecil diseberang jalan..

 Sejak hari itu, anak kecil itulah yang menjadi temanku.. teman pertamaku semenjak aku hidup..
Ia mengajariku tentang berdoa, kesabaran, kesetiaan pada Tuhan, murah hati.. bahkan terlebih..
Ia mengajariku..
PENGAMPUNAN.

# Situasi dapat membawa anda kepada hal yang buruk akan tetapi tindakan berdasarkan pola pikir yang baik dapat membawa anda kepada hal yang baik #

# Kita dapat belajar banyak hal dari siapapun dan apapun disekitar kita, Hanya, maukah kita menundukkan ego kita untuk itu?" #

Aku adalah monster yang menjadi kelinci

Malam mengetuk hatiku untuk beranjak ke semua kisah dihidupku..
Aku memikirkan apa yang tak seharusnya kupikirkan dan mengkhawatirkan apa yang seharusnya tidak ku khawatirkan..

Ketika aku masih kecil, aku pernah meminta kepada bintang untuk selalu menjagaku disetiap malam..
tak lupa untuk meminta mentari menyapaku ditiap aku mengawali hari..
Tak biasa memang untuk anak seusiaku saat itu memiliki teman yang hanya berperan sebagai bintang dan matahari..

Aku menikmati saat- saat keceriaanku yang dikemas dalam balutan hangatnya masa kecil..
Mengingat hal itu, ingin rasanya aku beralih ke dunia dimana hanya ada aku, bintang dan mentari..

aku menghela nafas sambil tersenyum..
yang kemudian berubah menjadi keheningan yang memuncak..
tidak. aku tidak seperti anak yang lain. Aku hanya seorang yang aneh bagi mereka. Aku hanya seorang anak yang hanya mampu bermain dengan pikiranku.
mereka tidak membutuhkanku dan dengan membusungkan egoku aku selalu mengikrarkan bahwa akupun tidak membutuhkan mereka.

Aku mengambil sebuah buku gambar dan mulai menggambar..
Inilah diriku, menuangkan segala permainan pikiranku dalam sebuah cetakan melalui sebuah pensil..
tak kupungkiri juga, melodi yang menarik juga membuat aku tertarik untuk menyampaikan pikiran dan persaanku melalui alunan nada yang membentuk sebuah lagu..
Aku terlalu sibuk hingga aku tak menyadari, aku telah jauh dari dunia nyata dimana aku berada..
Memang, tak banyak anak sepertiku didunia ini..

Terkadang aku memikirkan mereka yang sama sepertiku, apakah mereka pernah merasa kesepian? bosan? namun kebanggaanku datang ketika aku menyadari bahwa aku tak seperti anak- anak lain..
Anak lain membeli kebahagiaan dengan uang mereka.. membeli mainan dengan harga yang mahal..
Namun aku sendiri dapat menciptakan kebahagiaan itu melalui kemampuanku tanpa harus membelinya dengan harga yang mahal..
Bukan karena orang tuaku tak mampu, bahkan mungkin orangtuaku dapat membeli seluruh kebahagiaan didunia ini, tapi karena aku tak mampu menikmati barang- barang mewah seperti itu..
Aku sudah terbius oleh kemewahan pikiranku yang membawaku pada dunia yang berbeda dan jauh dari segala kemunafikan wajah palsu..

Aku membenci apa yang seharusnya tidak kubenci..
Usiaku belumlah cukup untuk berfikir panjang..
Namun..
Aku membenci mereka yang tertawa bersama orangtuanya..
Aku membenci mereka yang sombong karena harta orangtuanya..
Aku membenci mereka yang menceritakan orangtuanya yang hebat..
Aku membenci mereka yang memanggilku "si aneh"..
Aku membenci mereka yang menyakiti orang lain..
Bahkan aku juga membenci mereka yang disakiti..

Entahlah.. tak ada bagian dari diriku sendiri yang dapat kumengerti..
Aku tumbuh dalam kekecewaan..
Besar dalam kepahitan..
Dan berjalan dalam rasa dendam yang seakan tak ada yang dapat membunuh itu..

Aku melukai orang lain dengan sikapku..
Dengan tindakan- tindakan bodohku..
Bahkan aku suka untuk melukai diri hingga ada kebahagiaan saat aku melihat darah yang keluar akibat dari kebodohanku sendiri..

Orang sepertiku memanglah tak pantas untuk diterima..
Aku menjadi seorang yang disegani karena 'keberanianku'..
Dan aku menyukai saat mereka tak mendekatiku dengan alasan apapun..
Kesendirian adalah sahabat sejatiku..
Diam seperti emas yang aku miliki..
Aku tak peduli.. Aku tak ingin peduli dan biarkanlah aku untuk tak berusaha peduli..

Egoku terus menjalar tak terhingga hingga keseluruh penjuru tubuh dan perasaanku..
Ego ini yang mengendalikan aku sejak aku kecil hingga beranjak dewasa..
tak terfikir olehku untuk keluar dari dunia yang telah mengenalkanku pada keindahan dan kejujuran..
Bukan dunia nyata yang penuh dengan kemunafikan, meski aku telah menjadi munafik saat ini..

Aku tak berkberatan jika aku terus terpenjara dalam besi keegoisan ini..
Karena aku merasa disinilah duniaku..
Egois, memikirkan diri sendiri menjadi keluargaku.. Ya. Lebih dari keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu, kakak dan adik..
Ah, aku tak peduli dengan hal itu..

Layaknya sampah yang tak dapat didaur ulang, aku dibiarkan membusuk dengan kesendirian yang memaksa aku untuk memasuki dunia baru yang sejak saat itu menjadi keluargaku..

Aku menjadi muak dengan semua yang seakan hadir hanya untuk menyapa namun tak tinggal diam..
Aku merasa menjadi seorang monster besar yang amarahnya meledak hingga melebihi gas atom..
"Tak apalah, monster pun berhak bahagia dengan caranya sendiri" ujarku..

Memikirkan diriku sendiri tak akan berujung..

namun siapa sangka monster kecil yang tumbuh menjadi monster menyeramkan mulai berubah menjadi seekor kelinci kecil lucu yang dahulu aku anggap binatang bodoh..

Perjalanan aku seakan terhenti oleh sesuatu yang aku pun tak dapat mengungkapkannya..

"Tak mungkin ada hal besar yang dapat menghentikanku" Ujarku dengan segala ego dan kesombongan..
Berkali- kali aku meyakinkan diriku akan hal itu..
Tetapi aku salah..
Ada kekuatan yang lebih besar dan tak tertandingi yang menghentikan langkahku..
"Ini kekuatan yang sangat besar dan luar biasa karena mampu menghentikan monster seperti aku.." Kataku.

Tak mengerti akan apa yang terjadi..
Aku yang adalah monster bagi diriku sendiri dan orang lain dapat ditaklukan menjadi seekor kelinci manis nan lucu..
Ajaib. Luar biasa.

Lalu setelah monster ini diubah menjadi seekor kelinci, bagaimana dengan kekuatan dan apa yang telah aku lakukan pada saat aku menjadi monster? Apakah aku tetap dapat menjadi seekor kelinci lucu? Atau aku tetap menjadi monster yang terjebak dalam tubuh seekor kelinci? Tidak. Tidak mungkin, aku tak mampu menjadi monster meski memiliki kekuatan monster dalam tubuh kelinci. Tidak. Itu tidak mungkin.
Pikiranku berlari tanpa arah dan tujuan..

Aku tersiksa menjadi seekor kelinci sementara aku masih memiliki kekuatan monster besarku.. Namun aku tidak mungkin kembali ke wujud monsterku..
Aku harus menentukan pilihanku.. Menjadi seekor kelinci lucu atau aku harus mati dengan pikiran tanpa keputusan yang menjebakku dalam situasi sulit memilih ini..

Aku tidak mau mati. Tidak boleh. Aku tidak boleh mati.
Jangan. Jangan bawa aku kepada kematian itu. Aku tidak mau. 
Tidak. Aku harus menentukan pilihan.

Seakan semua mendorongku untuk segera mengambil keputusan, dengan memantapkan hati aku pun berkata  
"Aku akan menjadi aku yang baru, bukanlah monster, bukanlah kelinci yang memiliki kekuatan monster, akan tetapi akulah kelinci lucu itu"

Saat itulah aku berubah menjadi kelinci lucu yang disukai banyak orang.. Memiliki banyak teman, bukan kesepian dan permainan pikiran yang menjadi keluargaku.. Bahkan si "Ego" sedikit demi sedikit dapat kukendalikan dan tidak lagi ia menguasai pikiran dan tubuhku..
Hidupku berangsur membaik, bahkan jika aku mengerti bagaimana rasanya menjadi kelinci sejak awal, ingin rasanya membuang waktu yang tak berharga itu ketika aku menjadi monster yang dapat membunuh diriku sendiri..

#Hidup adalah bagaimana kita mengambil sebuah keputusan, selalu ada pilihan yang menuntut sebuah keputusan, hanya masalah sudut pandang, pengendalian diri dan waktu yang dapat mengubah pribadi seseorang.. Masih ada kekuatan yang lebih besar dari sebuah ego dan kesombongan diri#